TANGERANGNEWS.com—Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas IIA Tangerang (Lapas Pemuda Tangerang) menggelar puncak acara Hari Santri Nasional (HSN) 2019.
Acara yang diikuti seluruh santri dari pesantren At-Taubah Lapas Pemuda Tangerang berlangsung di lapangan utama Lapas Pemuda Tangerang, Kamis (24/10/2019).
Mengusung tema “Santri Indonesia untuk Perdamaian Indonesia”, puncak acara menghadirkan ustaz Miftah Maulana Habiburrahman atau yang kondang dipanggil Gus Miftah, sebagai penyampai tausiyah kepada para santri.
Plt Kepala Lapas Pemuda Tangerang, S.E.G. Johannes berharap kegiatan HSN 2019 bisa menjadi momentum untuk meningkatkan sikap moderat dalam beragama. Sikap tersebut penting bagi masyarakat yang plural dan multikultural.
“Kami berharap para santri bisa menjadi agent of change untuk menjaga hubungan yang harmonis antar umat beragama di Indonesia, serta di Lapas Pemuda Tangerang pada khususnya,” ujarnya.
Selain itu, ia berharap, kegiatan HSN 2019 ini bisa menjadi kesempatan yang baik untuk Lapas Pemuda Tangerang agar terus lebih meningkatkan pembinaan kepada para warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Hal itu supaya para WBP bisa mendapatkan kesempatan yang baik, serta menjadi manusia yang berguna di masyarakat dan juga diharapkan tidak mengulangi lagi berbagai kesalahan yang menyebabkan mereka mendekam di Lapas Pemuda Tangerang.
“Kami berharap agar bisa terus memberikan berbagai pelatihan kepada WBP dengan lebih baik lagi. Semuanya demi terwujudnya visi Pemasyarakatan. Pulihnya kesatuan hubungan hidup, kehidupan, dan penghidupan WBP sebagai individu, anggota masyarakat, dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Gilang Riflianto selaku Kepala Sub Seksi Bimkemaswat Lapas Pemuda Tangerang.
#GOOGLE_ADS#
Baca Juga :
Dalam tausiyahnya, Gus Miftah mengajak para santri WBP untuk terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, serta ikhlas dan sabar dalam menjalani masa pidananya di Lapas Pemuda Tangerang.
Lebih lanjut, ustaz yang terkenal setelah mengislamkan selebriti Deddy Corbuzier ini juga berpesan agar para santri WBP bisa memandang masa depan, serta menjadi manusia yang jauh lebih baik lagi .
“Mengapa kaca depan mobil itu lebih besar daripada kaca spion mobil? Tentu ada alasannya. Yaitu karena masa depan itu jauh lebih besar daripada masa lalu kita,” kata Gus Miftah sembari mengajak para santri WBP untuk berdoa bersama.
Selain memberikan tausiyah, Gus Miftah juga memimpin langsung shalawat yang dilakukan bersama-sama oleh para santri WBP.
Kemudian, acara puncak HSN ini juga menjadi momentum memberikan penghargaan kepada para santri berprestasi yang telah memenangkan berbagai lomba yang telah digelar dalam rangka menyambut HSN 2019.
Ada beberapa lomba yang telah digelar, diantaranya lomba tausiyah, lomba hafalan kitab Matan Safinatun Naja, lomba cerdas cermat, lomba nasyid, lomba murottal Al-Quran, lomba hafalan Juz 30, serta lomba yel-yel.(RMI/HRU)