TANGERANGNEWS.com–Palang Merah Indonesia (PMI) berupaya memastikan pelayanan donor darah aman selama pandemi COVID-19. Di unit donor darah (UDD) PMI Kota Tangerang, sterilisasi rutin dilakukan setiap empat jam sekali menggunakan teknologi sinar ultraviolet (UV).
Kepala UDD PMI Kota Tangerang David Sidabutar menjelaskan, tempat serta alat di UDD PMI rutin dibersihkan secara berkala setiap hari dengan penyiraman air panas dan cairan disinfektan setiap empat jam sekali.
Selain menggunakan cara konvensional, PMI Kota Tangerang juga memanfaatkan teknologi UV untuk mensterilkan alat kesehatan. Hal itu, kata David, dilakukan untuk menghindari efek merusak dari cairan disinfektan.
"Kami melakukan sterilisasi di massa pandemi itu cukup sering. Kami lakukan berulang-ulang dalam satu hari, 24 jam. Kalau kami basahi terus dengan menggunakan disinfektan, alat-alat tersebut rentan akan mengalami kerusakan. Sehingga kami memilih untuk menggunakan metode lain," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/6/2020).
#GOOGLE_ADS#
Tidak hanya untuk alat kesehatan, UV juga digunakan untuk membersihkan ruangan tunggu pendonor dan ruangan donor darah. David mengatakan, UV terbukti ampuh membasmi kuman, virus serta bakteri yang menempel di ruangan. Ia menyebut, keefektifan teknologi ini bisa mencapai 99 persen.
"Dari semua sterilisasi yang ada, tidak ada metode yang bisa menjamin 100 persen. Jadi, kami kombinasi dengan cara mensterilkan ruangan dengan menggunakan disinfektan. Juga pada permukaan-permukaan yang setiap hari kami gunakan saat bekerja, misalnya meja, alat tulis dan lain sebagainya, kami tidak menggunakan UV tapi kami menggunakan desinfektan untuk melakukan sterilisasi tersebut," jelasnya.
Sterilisasi menggunakan teknologi UV rutin dilakukan PMI Kota Tangerang dua bulan belakangan ini. Bahkan, metode ini, sudah ditetapkan sebagai standar operasional unit donor darah.
Diakui David, efektif membasmi virus, menggunakan teknologi UV juga dapat memangkas biaya sterilisasi. Bila sebelumnya pengeluaran untuk pembuatan atau pembelian disinfektan lumayan besar, kini pengeluaran itu berkurang berkat teknologi UV.
Namun, dibalik manfaatnya, David mengatakan, UV memiliki dampak negatif berupa resiko kanker kulit. Untuk itu, penggunaan teknologi ini dilakukan dengan standar yang ketat agar terhindar dari resiko tersebut.
"Kami harus berhati-hati dalam menggunakan ultraviolet ini karena kalau kulit terlalu sering terpapar, maka cenderung mengakibatkan penyakit kanker kulit. Kami tidak mau itu terjadi dan kalau kena mata bisa mengalami kerusakan pada mata. Untuk itu kami lakukan dengan cara yang baik yang benar untuk menghilangkan resiko-resiko tadi," paparnya.
Sedikitnya PMI Kota Tangerang memiliki tujuh alat sterilisasi UV ini. Alat dengan beragam ukuran ini biasa dioperasikan pada malam hari usai pelayanan donor darah tutup, yakni pukul 22.00 WIB.
Teknologi UV sendiri bekerja dengan cara merusak bagian tertentu pada virus, kuman, ataupun bakteri. Saat bagian itu dirusak UV, potensi penularannya pun berkurang. (RMI/RAC)