TANGERANGNEWS.com-Masa pandemi Covid-19 membuat kegiatan belajar mengajar tidak bisa dilakukan secara tatap muka. Namun, hal ini tidak menghentikan guru-guru di Kota Tangerang untuk beraktivitas dan berkreativitas.
Mereka pun berinovasi dengan membuat video pembelajaran informatif bagi siswa/siswinya agar bisa tetap belajar di rumah.
Bahkan dengan jumlah video pembelajaran yang mencapai 750 video, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan (Disdik) pun berhasil meraih Penghargaan Rekor MURI sebagai Pembuatan Video Pembelajaran Terbanyak oleh Guru.
Piagam Rekor Muri tersebut diserahkan kepada Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, didampingi Sekda Kota Tangerang, Herman Suwarman dan Kadis Pendidikan, Masyati Yulia, dalam acara Launching 750 Video Pembelajaran di Masa Pandemi Karya Guru Hebat Kota Tangerang, Senin (14/7/2020) di Ruang Al Amanah Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
#GOOGLE_ADS#
"Video ini dibuat untuk menunjang proses belajar mengajar masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Mudah-mudahan anak-anak kita bisa tetap semangat belajar, terus berkreativitas dan berinovasi dibimbing oleh guru-guru yang ada," ujar Arief.
Oleh karenanya, Arief berharap seluruh masyarakat dapat memanfaatkan media pembelajaran tersebut, yang dapat di akses melalui fitur Tangerang Belajar yang tersedia di Aplikasi Tangerang LIVE.
Disinggung terkait beberapa sekolah atau fasilitas pendidikan yang tetap ingin melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka, Arief menegaskan, pihaknya tak segan untuk memberikan sanksi berupa pencabutan izin.
"Seharusnya mereka tidak melakukan itu, karena kemarin kami rapat dengan Pak Gubernur kaitan evaluasi PSBB. Informasinya sudah ada masyarakat yang ingin belajar tapi kemungkinan di akhir Desember. Karena sekarang kondisinya Kota Tangerang juga masih (zona) kuning," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tangerang, Masyati Yulia, mengapresiasi seluruh guru yang sudah terlibat dalam pembuatan video tersebut.
Adapun jumlah guru yang terlibat dalam pembuatan video ini sebanyak 205 guru, dengan waktu kurang lebih tujuh minggu.
“Saya ucapkan terima kasih semoga video pembelajaran ini mampu meningkatkan pemahaman dan efektivitas belajar anak-anak kita," tukas Masyati. (ADV)