TANGERANGNEWS.com-Masjid Jami Kalipasir merupakan masjid tertua yang berada di Jalan Kalipasir, Gang Masjid, Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Berawal dari kedatangan Ki Tengger Jati dari kerajaan Galuh Kawali pada tahun 1412, setelah mendapatkan ilmu agama dari gurunya yang bernama Syekh Syubakhir, ia diamanatkan apabila ilmu sudah didapatkan siarkan dan sebarkan Islam.
Saat Ki Tengger keluar dari kerajaan dan sampailah ia di Tangerang, dahulunya masih berupa hutan. Ki Tengger membangun sebuah gubuk untuk tempat tinggal dan beribadah.
Dalam kurun waktu 4 tahun, tepatnya pada 1416 masjid ini diperbesar, adanya dampak positif dari letak masjid yang berhadapan langsung dengan sungai Cipamunggas (Cisadane) yang merupakan jalur transportasi hasil bumi, sehingga banyak masyarakat yang singgah dan menetap.
#GOOGLE_ADS#
Pada tahun 1455 kedatangan ulama dari Persia yang bernama Syekh Abdul Jalil, tujuannya ke Banten namun ia singgah dan sempat menetap di Kalipasir. Dengan kedatangan Syekh Abdul Jalil, masjid tersebut semakin diperbesar.
Empat tiang penyangga yang terdapat di Masjid Kalipasir salah satunya merupakan pemberian Sunan Kalijaga dan tingkatan atap masjid yang paling atas merupakan pemberian dari Sultan Ageng Tirtayasa yang bernama Baluarti.
#GOOGLE_ADS#
Achmad Sjairodji penasehat DKM Masjid Jami Kalipasir menyatakan bahwa di sini ada makam dari pendiri masjid, ulama dan umaroh (pemerintah, walikota dan bupati).
Letak masjid yang berada di sekitar lingkungan Tionghoa menjadikan mereka menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama.
Akhirnya Masjid Jami Kalipasir diresmikan pada tahun 1576 oleh KH Tobari Ashajili. (RAZ/RAC)