TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota Tangerang mengikuti tahapan verifikasi lapangan hybrid (VLH) Evaluasi Kota Layak Anak (KLA) 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI secara virtual, Rabu 9 Juni 2021.
Dalam verifikasi ini, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Tangerang bersama, instansi vertikal pemerintah terkait serta stakeholder ikut memaparkan sejumlah program dan fasilitas apa saja yang sudah direalisasikan untuk mewujudkan Kota Tangerang sebagai Kota Layak Anak.
Semisal soal upaya meminimalisir pernikahan anak di bawah umur. Pemkot Tangerang bersama Kementerian Agama dan MUI, membentuk lembaga konsuling yakni, organisasi Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4).
#GOOGLE_ADS#
“Kita juga menyelenggarakan bimbingan/konseling pra nikah. Upaya ini untuk pencegahan kawin anak dan supaya mereka siap secara mental dan psikologis menghadapi kehidupan rumah tangga,” jelas kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang Jatmiko.
Selain itu, Kota Tangerang juga terdapat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Di sana tersedia psikolog yang akan membantu memberi bimbingan dan advokasi terkait permasalahan perempuan dan anak.
Sementara dari bidang kesehatan, Pemkot Tangerang telah menunjuk rumah sakit, yakni RS Annisa, untuk melakukan tindakan persalinan ibu hamil penderita COVID-19. Sehingga ibu dan anaknya bisa selamat.
Di dalam rumah isolasi COVID-19 yang berjumlah enam, dengan 426 tempat tidur, juga disediakan ruangan khusus ibu hamil serta anak di bawah umur yang terpapar covid.
#GOOGLE_ADS#
Lalu, pada puskesmas, desainnya dibuat agar layak dikunjungi dan dekat dengan anak. Selain itu untuk pelayanan selama pandemi, sebisa mungkin tidak berinteraksi langsung dengan anak untuk mencegah penularan.
“Ada acara lain saat pandemi untuk mengontrol dan memantau tumbuh kembang anak, yakni pakai aplikasi. Jika dibutuhkan ada layanan jemput bola, Kunjungan Rumah Terintegrasi, yang langsung ke rumah warga untuk memeriksa anak,” jelas Jatmiko.
Pada bidang pendidikan, Kota Tangerang telah menerapkan Sekolah Adiwiyata berbasis lingkungan yang kental dengan zona ramah anak di tingkat SD dan SMP. Hingga kini sudah ada 484 Sd dan 39 SMP yang mengusung konsep Adiwiyata, bahkan beberapa sekolah sudah memenangkan kompetisi di tingkat provinsi sampai nasional.
#GOOGLE_ADS#
Fasilitas kebudayaan pun disediakan untuk mengembangkan kebudayaan lokal seperti tari-tarian, pencak silat dan beksi. Untuk mendukung penampilan seni anak-anak juga tersedia gedung budaya.
Anak-anak yang hendak melakukan kegiatan di luar lingkungan juga sudah terfasilitasi dengan tempat bermain ramah anak di taman-taman tematik. “Kita punya berbagai taman tematik, hanya selama pandemi ditutup untuk mencegah penyebaran COVID-19,” jelas Jatmiko.
Pemaparan tersebut mendapat apresiasi dari Tim VLH Evaluasi Kota Layak Anak. Mereka tercukupi dengan berbagai fasilitas yang tersedia di Kota Tangerang untuk anak.
“Sudah cukup bagus fasilitasnya ya. Puskesmas sudah bagus, ada ruang bermain anak, ruangan penyakit menular dan tidak menular dipisah. Kami senang mendengarnya. Karena kami berharap banyak disediakan ruang terbuka untuk aktifitas fisik, supaya anak tidak hanya pegang gadget saja,” ujar salah satu pihak Tim VLH. (RAZ/RAC)