Sabtu, 19 April 2025

Klarifikasi Keluarga Terduga Penganiaya Lansia di Tangerang, Korban Kerap Pukul Anak-anak

Hasyfa, keluarga IB, 30, terduga pelaku penganiayan pria lansia yang dipicu masalah anak saat memberikan kalrifikasi kepada TangerangNews, Selasa 8 April 2025.(@TangerangNews / Yanto)

TANGERANGNEWS.com-Pihak keluarga terduga pelaku penganiayaan pria lansia inisial M, 70, di Jalan Suka Mangun, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, memberikan klarifikasi terkait peristiwa tersebut.

Melalui penjelasan Hasyfa, salah satu anggota keluarga IB, 30, mengungkapkan tindakan pamannya itu dilakukan bukan tanpa alasan.

Melainkan sebagai puncak kesabaran yang sudah habis akibat berbagai insiden sebelumnya.

“Jadi om saya itu pulang kerja dari kantor, terus lihat anaknya ada bekas tamparan di pipi hingga akhirnya emosi memuncak,” kata Hasyfa, saat ditemui di kediamannya, Selasa 8 April 2025.

Berdasarkan pengakuan anak IB, tamparan itu bukan kejadian pertama yang dialami oleh anak-anak di lingkungan sekitar. 

Menurut Hasyfa, mereka selalu memaklumi perilaku tetangganya itu, meski telah beberapa kali melakukan kekerasan, demi menjaga keharmonisan lingkungan.

“Sepupu perempuan saya pernah disiram air panas. Kami waktu itu masih iyaudah lah, mungkin anak kecil ngeselin kali. Mungkin juga karena ribut. Tapi tetap saja, disiram air panas itu kan udah enggak benar,” katanya.

Insiden terakhir yang memicu ketegangan terjadi ketika anak-anak bermain bola dan tanpa sengaja bola tersebut mengarah ke ruma M. Namun pria lansia tersebut justru mersepon dengan berlebihan.

“Dia enggak senang, terus anak-anak malah dikejar sampai ke gang sebelah rumah kami. Setelah ditangkap anak-anak malah ditampar lagi,” jelasnya.

Tak tinggal Hasyfa dan pamannya, IB, berinisiatif datang langsung ke rumah M untuk menyelesaikan permasalahan secara baik-baik.

Namun, situasi berubah ketika dialog yang dimulai secara damai justru memicu ketegangan baru.

“Om saya nanya, ‘Lu gampar anak gue?’ Si bapak jawab enggak. Tapi sepupu saya ngomong, ‘Eh, lu gampar gue!’. Nah, langsung tuh si bapak (M) matiin rokok, berdiri dan kelihatan mau nyerang,” ungkap Hasyfa.

Melihat situasi yang mulai memanas dan merasa terancam, paman Hasyfa akhirnya bereaksi spontan.

“Mungkin karena khilaf, om saya nonjok si bapak. Kena di bagian hidung. Ya mungkin posisinya pas kena hidung, enggak seluruh muka,” katanya.

Hasyfa menegaskan keluarga mereka bukan tipe yang mudah main tangan, namun tidak akan tinggal diam jika anak-anak mereka terus menjadi sasaran kekerasan tanpa sebab yang wajar.

“Kami sudah terlalu sering sabar. Tapi jangan mulai sesuatu kalau enggak siap dengan akibatnya,” pungkasnya.

Tags