TANGERANGNEWS-Puluhan mahasiswa dari STIE Muhammadiyah yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa STIE Muhammadiyah (BEM STIE-M) dan Himpunan Mahasiswa Tangerang (HIMATA) hari ini menggelar aksi unjuk rasa di gedung Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Tangerang.
Massa yang berdemo di kantor KPUD itu, mendesak ketua dan anggota KPUD Kota Tangerang lengser demi mengantisipasi carut marut pelaksanaan Pilpres mendatang. Pasalnya, pada pemilu legislatif lalu, banyak terjadi penggelembungan dan jual beli suara.
Selain itu, massa juga mengecewakan KPUD yang menjadi lembaga penyelenggara pemilu justru melakukan kecurangan hingga ketua dan anggotanya kini menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Hal ini menjadi alasan kuat agar Ketua KPUD Kota Tangerang Imron Khamami beserta 4 anggotanya segera mundur dari jabatannya.
"Ketua dan anggota KPUD kini jadi tersangka atas kasus penggelembungan suara saat Pileg lalu, mungkin nanti kejadian ini akan terulang dalam Pemilu Presiden, untuk itu mereka harus mundur," ujar Koordinator Lapangan Kosasih di sela-sela aksi.
Setelah beberapa lama melakukan orasi, aksi puluhan mahasiswa tersebut akhirnya mendapat respons dari KPUD. Anggota KPUD Kota Tangerang Baehaqi yang mewakili anggota lainnya menyatakan bahwa, masalah yang tengah terjadi telah diserahkan kepada pihak yang berwenang sesuai dengan proses hukum yang berlaku dan hal tersebut tidak mempengaruhi kinerja para anggota untuk penyelenggaraan Pilpres mendatang. “Semua masalah telah dipercayakan kepada kepolisian untuk mengurusnya sesuai prosedur hukum, sementara efektifitas masalah itu sendiri tidak menggangu kinerja kami,” terangnya kepada para mahasiswa.
Sekitar pukul 16.00 WIB, rombongan mahasiswa secara tertib berangsur-angsur meninggalkan gedung KPUD Kota Tangerang. Namun mereka mengancam akan kembali melakukan aksinya dengan membawa ribuan mahasiswa untuk menuntut mundurnya ketua dan anggota KPUD.(rangga)
Tags