Sabtu, 23 November 2024

Dua Suporter Klub Sepak Bola Tangerang Harap Laga Tidak Distop

Tawuran di Jalan Raya Rawa Buntu Serpong.(tangeragnews / danang)

TANGERANG – Kubu Laskar Benteng Viola (LBV) dan Kubu Benteng Mania Fans Club (BMFC) mengaku tobat dan tidak akan berbuat kisruh lagi dalam setiap laga yang melibatkan klub kesayangan mereka, Persikota dan Persita. Sikap yang sama juga akan ditunjukkan keduanya, tiap kali berlaga lawan klub peserta divisi utama lainnya.
 
Ketua Umum LBV Anto Setyarosa mengatakan, banyaknya teguran dan peringatan berbagai pihak, khususnya dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), merupakan teguran keras yang harus disikapi dengan sangat tulus oleh seluruh anggota dan simpatisan Persita.
 
“Kalau MUI sampai bicara, tentu itu pukulan telak buat kami. Jadi, kami hargai itu dan kami insyaf tidak akan berbuat kisruh lagi,” tegasnya, Kamis (9/2).
 
Namun demikian, jika harus ditiadakan pertandingan sepakbola di Stadion Benteng, pihaknya mengaku tidak siap akan hal itu. Pihaknya menegaskan bisa menjamin, tidak ada lagi kisruh dalam sepakbola yang ditimbulkan dari anggota, pendukung dan simpatisan Persita.
 
“Kami siap negosiasikan hal ini dengan semua pihak. Jaminan kami, tidak ada kisruh lagi asal pertandingan bisa tetap digelar,” tandasnya.
 
Selanjutnya, pihaknya pun akan menyerahkan semua pelaku rusuh yang berbuntut pidana kepada aparat kepolisian. Bahkan, tidak akan ada lagi pembelaan dari LBV atas tidanakan anarkis serta pidana. Baik itu dilakukan oleh anggota, pendukung maupun simpatisan Persita.
 
“Kami juga siap berkoordinasi dengan polisi. Kami siap menerima konsekwensi pidana dari apapun tindakan pendukung kami yang berbuat anarkis. Dan sekali lagi kami berterimakasih atas teguran banyak pihak yang bagi kami itu therapi mental buat kami,” imbuh pria yang sering disebut dengan panggilan SIS ini.
 
Sementara itu, Ketua Umum BMFC Steven Vince Romano menegaskan, pihaknya mengaku langsung melakukan koordinasi dengan pihak Persita dan juga LBV atas kisruh yang melibatkan kedua belah pihak. “Kami ingin damai. Terguran MUI itu kami anggap sangat keras. Kami siap tidak melakukan anarkisme lagi. Asalkan pertandingan bisa dilaksanakan di Stadion Benteng,” katanya.
 
Ditanya apakah BMFC akan insyaf setelah banyaknya teguran, ditegaskannya sekali lagi hal itulah yang akan dilakukannya. Tidak boleh lagi, kata Steven, bentuk anarkisme yang menyebabkan kekisruhan dalam sepakbola.
 
“Kami bersama Viola akan bersepakat untuk mengamankan anggota kami. Pengamanan dari polisi juga penting untuk ditingkatkan. Kalau ada anggota kami yang anarkis, langsung saja ciduk. Sebab, manakala mereka berada di luar stadion, itu bukan tanggungjawab kami lagi. Meskipun pengamanan tetap akan kami lakukan sampai pendukung kami sampai ke rumah,” bebernya. (SNS)

Tags