TANGERANG-Faktor ekonomi menjadi pemicu utama dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kota Tangerang. Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Tangerang Ahsan Annahar.
Berdasarkan data di Badan tersebut, diketahui angka KDRT ada peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2011. “Sepanjang 2012 ada kenaikan, dari tahun sebelumnya yakni 2011 sebanyak 77 kasus, sedangkan 2012 144 kasus,” kata Ahsan, Rabu (9/1).
Padahal, kata Ahsan, pada 2009 hanya 105 kasus, sedangkan 2010 justru menurun menjadi 104 kasus. “Angka tersebut adalah angka yang tidak sampai ke aparat penegak hukum, dalam hal ini kepolisian. Jadi ini angka yang ada di kita hanya yang berhasil kita damaikan kembali,” ujar Ahsan.
Dalam upaya menekan kasus KDRT, pihaknya melakukan kerjasama dengan Polres Metro Tangerang dan konseling. Jika kepolisian menggambarkan soal bagaimana hukum yang akan ditanggung bagi sipelaku KDRT, lembaga konseling untuk menasehati dan memberikan atau mempertemukan solusi dari persoalan dalam berumah tangga.
“Dari 144 kasus KDRT sepanjang 2012 itu didominiasi faktor ekonomi keluarga. Sedangkan faktor perselingkuhan paling rendah dari faktor lainnya. Atau bisa dikatakan paling terakhir faktor orang ketiga,” ujarnya, seraya mengatakan, umum-nya yang terjadi juga karena pasangan tersebut kurang memahami arti sebuah ikatan pernikahan. (DRA)
Tags