TANGERANG-Kereta api rute Stasiun Tangerang - Duri, Kamis (17/1), berhenti operasi. Pasalnya di sejumlah stasiun yang dilalui dijadikan tempat pengungsian korban banjir.
Kepala Stasiun Tangerang Suhada mengatakan, kegiatan operasi kereta dari Stasiun Tangerang menuju Stasiun Duri terpaksa dihentikan mulai pukul 07.00. Karena di beberapa stasiun yang dilalui, banyak pengungsi yang membuka tenda di rel kereta api.
“Sebelumnya kita masih mengoperasikan dua jam keberangkatan, yakni pada pukul 05.30 dan 06.00 WIB. Karena rel kereta belum diblokir warga. Tetapi pada jam keberangkatan berikutnya yakni pukul 06.40 dan 07.10 WIB, batal," ucap Suhada.
Menurutnya, dalam sehari Stasiun Tangerang bisa memberangkatkan penumpang sebanyak 23 kali, dan menerima kedatangan penumpang dari Stasiun Duri, juga sebanyak 23 kali. Karena peristiwa itu, pihaknya pun mengembalikan tiket yang sudah dibeli penumpang pada dua jam keberangkatan berikutnya.
"Tiket sudah kami jual. Dari dua jam keberangkatan itu kami sudah menjual sebanyak 1.420 tiket. Karena batal, sudah kami kembalikan kepada penumpang yakni Rp 7.500/orang. Tentu PT KAI menderita kerugian. Karena dalam sehari bisa memperoleh pendapatan Rp 23 juta," ujarnya.
Menurut Suhada, manajemen PT KAI terus berupaya melakukan komunikasi kepada warga untuk tidak memblokir rel kereta. "Kami harap mereka tidak mengungsi di area stasiun dan rel kereta. Selain berbahaya, juga mengganggu aktivitas masyarakat," ucapnya.
Manajemen PT KAI sendiri menempel secarik kertas di loket penjualan tiket di stasiun, seperti Stasiun Poris, yang termasuk stasiun yang dilewat kereta jurusan Tangerang - Duri. Isi pesan di kertas itu adalah, untuk sementara kereta tidak beroperasi. (RAZ)
Tags