Jumat, 22 November 2024

Presiden Prancis Salahkan ISIS, Media Nyatakan Perang

Francois Hollande(istimewa / tangerangnews)

TANGERANG - Presiden Prancis Francois Hollande menyalahkan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang berada di balik serangan yang menewaskan setidaknya 153 orang di Paris. Hollande menyebut serangan itu sebagai 'suatu aksi perang'.

“Ini sebuah aksi perang... yang dilakukan oleh pasukan teroris, Islamic State, melawan Prancis, melawan... apa yang kita sebut, sebuah negara bebas,” kata Hollande, seperti dilansir AFP.

Peristiwa penembakan dan ledakan di sejumlah titik di Paris itu sudah menewaskan total 153 orang. Kementerian Dalam Negeri Prancis menyebut 112 orang di antaranya tewas di Gedung Konser Bataclan.

Sementara itu dilansir The Guardian, pernyataan Hollande mengenai ISIS itu diucapkan setelah mengadakan pertemuan keamanan darurat pagi ini. Hollande juga menyebut serangan itu telah dikoordinasi, direncanakan, dan diorganisasi dari luar dan dengan bantuan dari dalam Prancis.

“Saya memberi penghormatan bagi pembela bangsa yang memerangi teroris kemarin. Setiap orang telah memberikan seluruhnya dan akan memberikan seluruh upaya di masa datang,” ucap Hollande. “Bahkan jika Prancis terluka, dia akan bangkit,” tegasnya.

Sementara media di Prancis menulis artikel tentang saatnya melawan alias perang melawan terorisme. “Kali ini, perang,” tulis harian Prancis Le Parisien pada halaman utamanya yang terbit sehari setelah berbagai serangan teror mengguncang Paris.

Sebagian besar media massa Prancis mengulas serangan yang merenggut 153 nyawa tersebut. Hampir sama dengan Le Parisien, surat kabar Prancis lainnya, Le Figaro menampilkan tema serupa lengkap dengan foto dari lokasi kejadian. Le Figaro memilih judul tajuk utama 'Perang di pusat Paris' untuk edisi Sabtu (14/11/2015) mereka.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/11/2015), kebanyakan surat kabar Prancis menyerukan persatuan seusai serangan teror yang melanda tujuh lokasi berbeda dalam satu malam, Jumat (13/11/2015). Terlebih, publik Prancis belum sepenuhnya pulih dari serangan teror lainnya yang merenggut 17 nyawa pada Januari lalu.

“Dalam nama martir sesungguhnya, kemarin (13/11/2015), para korban tidak bersalah dan dalam nama Republik ini, Prancis akan tetap bersatu dan berjuang bersama,” tulis Le Parisien.

Surat kabar Prancis lainnya, Liberation membahas soal kebiadaban teroris yang dianggap telah melanggar alur sejarah. Liberation menyerukan pemerintah Prancis untuk tetap tegas menghadapi serangan teror semacam ini.

"Tidak mungkin untuk tidak mengkaitkan peristiwa berdarah ini dengan pertempuran membara di Timur Tengah. Prancis ikut berperan di sana. Itu harus tetap dilanjutkan tanpa henti,” tulis editor Liberation, Laurent Joffrin dalam tajuk surat kabar itu.

Surat kabar olahraga L'Equipe mendedikasikan halaman depannya untuk tragedi itu dengan menampilkan halaman hitam bertuliskan L'Hourreur atau yang berarti 'Horor'.

Tags Ledakan Bom Mancanegara