TANGERANGNEWS.com-Inflasi yang tinggi mengakibatkan krisis biaya hidup di Inggris. Hal ini mendorong banyaknya perempuan Inggris menjadi pekerja seks komersial (PSK).
Data terbaru English Collective of Prostitution, sejak awal musim panas pada Juni, jumlah perempuan yang masuk dalam bisnis prostitusi meningkat 1/3 angka biasanya.
"Krisis biaya hidup sekarang mendorong wanita menjadi pekerja seks dengan berbagai cara. Apakah itu di jalan, di tempat atau online. Secara keseluruhan apa yang kami lihat adalah orang-orang datang ke pekerjaan itu dari tempat yang putus asa," kata Juru Bicara Niki Adams, dilansir dari CNBC, Selasa, 30 Agustus 2022.
Ia memberikan contoh nyata bahwa seorang ibu dengan empat anak, kini menjadi PSK pasca-kehilangan uang dan tak masuk salah satu penerima bantuan tunai di Inggris.
"Dia mulai melakukannya beberapa malam dalam seminggu di jalanan... Ini cukup untuk membayar setiap tagihan," tutur Adams.
Pada Juli kemarin, Inggris mencatat inflasi 10%, tertinggi dalam 40 tahun. Harga energi dan makanan menjadi pendorong kenaikan harga.
Sulitnya ekonomi masyarakat mungkin akan makin menjadi di Inggris. Pasalnya, akhir pekan lalu, regulator kembali mengumumkan kenaikan besar-besaran pada harga energinya hingga 80%.
#GOOGLE_ADS#
Ofgem menegaskan kenaikan listrik dan gas yang berlaku mulai Oktober ke 24 juta rumah tangga. Adapun menurut AFP harga akan dipatok menjadi 3.549 pound (sekitar Rp 62 juta) per tahun dari £1.971 saat ini.
"Ini mencerminkan kenaikan harga gas grosir global yang terus berlanjut, yang mulai melonjak saat dunia terlepas dari pandemi Covid dan telah didorong lebih tinggi lagi ke level rekor oleh Rusia yang secara perlahan mematikan pasokan gas ke Eropa," ujar perusahaan.
"Kami tahu dampak besar kenaikan batas harga ini pada rumah tangga di seluruh Inggris dan keputusan sulit yang harus dibuat konsumen sekarang," kata bos Ofgem Jonathan Brearley.