Jumat, 22 November 2024

Awal Ramadan Berpotensi Tidak Sama, Kemenag: Harus Diterima Lapang Dada

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid.(@TangerangNews / Kemenag.go.id)

TANGERANGNEWS.com–Adanya kemungkinan penetapan awal puasa 1 Ramadan 1443 H yang tidak sama antara organisasi Muhammadiyah dan Nahdlatul ulama (NU) serta pemerintah, ditanggapi Kementerian Agama. 

Menurut Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, potensi adanya perbedaan awal puasa tak perlu dipersoalkan. "Perbedaan itu menjadi hal yang harus diterima dengan lapang dada," ucap Zainut seperti dikutip dari iNews, Jumat 25 Maret 2022.

Zainut mengatakan, perbedaan awal Ramadan adalah hal yang biasa terjadi. Kemenag juga meyakini umat Islam di Tanah Air mempunyai rasa toleransi terhadap yang berbeda pandangan. "Kita harus saling toleransi karena perbedaan itu satu hal yang sudah terbiasa yang terjadi di Indonesia," kata Zainut.

#GOOGLE_ADS#

Diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan awal bulan puasa Ramadan tahun ini akan jatuh pada 2 April 2022.  Penetapan tersebut berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022. 

“Muhammadiyah telah menetapkan bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H berdasarkan hasil hisab," tulis PP Muhammadiyah di akun Twitter resmi @muhammadiyah, Sabtu 12 Februari 2022.

Sedangkan NU dan pemerintah belum merilis tanggal awal puasa 2022. NU nantinya akan menentukan awal ibadah puasa melalui pelaksanaan rukyatul hilal di 35 titik, adapun pemerintah di 101 titik di seluruh Indonesia.

Tags Berita Nasional Kementerian Agama Muslim Ramadan