Minggu, 24 November 2024

Bicara Pangan, Ma’ruf Amin: Makan Dua Pisang Cukup Kenyang, Pengganti Nasi

Wapres Ma'ruf Amin saat menghadiri panen perdana pisang cavendish di Ponorogo, Jatim, Rabu 30 Maret 2022.(@TangerangNews / Setwapres)

TANGERANGNEWS.com–Wakil Presiden Ma'ruf Amin menggaungkan gerakan diversifikasi pangan dengan jargon "Kenyang Tak Harus Makan Nasi". Ia menyebut orang yang makan dua buah pisang sebetulnya cukup untuk membuat perut menjadi kenyang dan bisa mengganti satu porsi nasi.

Pernyataan itu disampaikan Ma’ruf saat kunjungan kerja di Ponorogo, Jawa Timur, Rabu 30 Maret 2022, ketika menghadiri panen perdana pisang cavendish, program pengembangan hortikultura berorientasi ekspor.

"Dua buah pisang itu setara dengan satu porsi nasi seberat 100 gram. Jadi sebenarnya kalau Bapak/Ibu makan dua buah pisang, itu artinya sudah cukup mengenyangkan, untuk mengganti satu porsi nasi," ujar Ma'ruf dalam keterangannya yang diterbitkan Setwapres, Rabu.

"Tapi biasanya kita makan nasi iya, juga pisang iya. Itu sudah berlebihan," lanjut Ma'ruf sembari berkelakar.

#GOOGLE_ADS#

Pada kunjungan kerjanya itu Ma’ruf  menuturkan, Indonesia dianugerahi sumber daya alam yang melimpah. Salah satunya yaitu keanekaragaman pisang. Bahkan ada ribuan jenis pisang di Indonesia.

“Indonesia itu pisang saja punya banyak sekali. Saya menemukan di Papua Barat saja, di satu provinsi ada 125 jenis pisang. Artinya, kalau se-Indonesia itu bisa ribuan jenis pisang. Ini kekayaan alam kita Indonesia,” kata Ma’ruf.

Lebih lanjut Ma’ruf menyampaikan, produksi pisang Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2020 produksi pisang mencapai lebih dari 8 juta ton. Sementara volume ekspor pisang mencapai 5.500 ton per Mei 2021. “Ini terbesar kedua setelah ekspor buah manggis. Jadi kita pertama manggis, nomor dua itu pisang,” ungkapnya.

Ma'ruf menambahkan, Provinsi Jawa Timur pada 2020 adalah penghasil pisang terbesar di Indonesia, yakni dengan total lebih dari 2,6 juta ton atau sebesar 32 persen dari produksi pisang nasional.

Tags Berita Nasional Ma'ruf Amin