TANGERANGNEWS.com-Cash on Delivery sekarang ini menjadi sistem pembayaran yang terkadang banyak menimbulkan perselisihan antara pembeli dengan jasa pengiriman barang. Hal ini kebanyakan karena ketidaktahuan pembeli terhadap sistem COD.
Agar tidak terjadi salah paham antara pembeli dengan sistem COD dan kurir yang mengantarkan, maka kita perlu tahu apa itu COD dan bagaimana cara kerjanya, sehingga dapat dimengerti oleh kedua pihak.
Apa itu COD?
COD adalah singkatan dari cash on delivery, artinya pembeli atau penjual baru membayar ketika mereka menerima produk yang dibeli. Awalnya, metode pembayaran ini diterapkan hanya ketika penjual setuju untuk bertemu dengan pembeli dan menyelesaikan transaksi.
Namun dalam perkembangannya, metode pembayaran COD diterapkan dalam marketplace. Dalam sistem COD online, pembeli tidak membayar langsung kepada penjual, tetapi pembeli akan membayar barang tersebut melalui kurir atau perusahaan pengiriman barang.
Cara kerja COD
Sebenarnya, bagaimana proses COD bekerja? Proses COD mirip dengan jual beli, penjual dan pembeli bertemu untuk menyelesaikan jual beli. Perbedaannya terletak pada barang atau produk yang dijualnya secara online. Umumnya produk dijual dengan sistem COD secara online.
Misalnya kamu berjualan sepatu secara online, selanjutnya seorang pelanggan bernama Bayu ingin membeli sepatu dan memilih metode pembayaran COD. Kemudian kamu menyetujui untuk melakukan COD di Bayu pada tanggal 1 Oktober 2021 di lokasi yang telah ditentukan.
Kemudian pada hari dan tempat yang telah ditepatkan kamu akan bertemu langsung dimana kamu akan membawa barang yang dibeli dalam hal ini sepatu, dan Bayu sebagai pembeli akan membawa uang untuk membeli sepatu tersebut.
Namun perkembangan teknologi membuat sistem transaksi berjalan online. Dimana pembeli dan penjual tidak bertemu langsung tetapi diperantarai oleh perusahaan marketplace dan perusahaan kurir sebagai pengirim barang yang dibeli.
Jika dalam contoh di atas penjual dan pembeli bertemu langsung, maka ketika sistem COD online maka pembeli dan penjual tidak bertemu langsung. Tetapi diperantarai oleh perusahaan pengiriman barang.
Sederhananya kamu yang menjual sepatu di marketplace dan Bayu yang berminat bisa membelinya dengan metode COD. Bayu tidak mau langsung membayar melalui marketplace sebagai perantara, tetapi melalui kurir yang mengirim sepatu tersebut.
Setelah itu, barang akan dikirim oleh kurir ke tempat pembeli Bayu. Sebelum membuka paket, Bayu harus menyelesaikan pembayaran kepada sang kurir. Jika ingin membuka langsung maka harus membuat video sebagai bukti jika barang yang dibeli tidak sesuai.
Kelebihan dan kekurangan metode COD
Kelebihan sistem COD bagi penjual tentu dapat meningkatkan potensi penjualan. Karena banyak konsumen yang baru mencoba belanja online karena tidak pernah atau tidak percaya belanja online. Sehingga dengan sistem COD mereka merasa tidak khawatir.
Sedangkan keuntungan bagi pembeli terhadap sistem COD akan meningkatkan kredibilitas penjual. Dengan sistem COD, pembeli bisa mengecek status produk sebelum membayar. Namun, sistem COD juga memiliki beberapa keterbatasan.
Kekurangan sistem COD bagi penjual bisa merugikan karena adanya kemungkinan pembeli membatalkan transaksi sementara barang telah dikirim. Sedangkan bagi konsumen kekurangan sistem COD ini hanya terbatas untuk daerah yang sama. Misalnya lingkup jabodetabek saja atau daerah yang masih terjangkau.
Tips bisnis COD untuk penjual
Setiap metode pembayaran memiliki resikonya masing-masing, termasuk metode COD. Namun, bukan berarti kamu tidak bisa mengurangi risiko ini. Bagi para penjual, berikut beberapa tips menggunakan sistem COD yang bisa kamu ikuti:
1. Jika kamu bertemu langsung, pilihlah tempat yang aman dan ramai, seperti mal atau taman setempat.
2. Perhatikan penampilan kamu agar pelanggan bisa mempercayai kamu.
3. Cobalah untuk datang sebelum waktu pertemuan.
4. Selalu waspada dan hati-hati.
5. Jika kamu menjual melalui marketplace, aktifkan metode COD hanya untuk pembeli di wilayah yang sama.
6. Metode ini juga baik untuk diterapkan pada produk yang memiliki risiko kerusakan rendah selama pengangkutan.
Tips bisnis COD untuk pembeli
Konsumen juga harus berhati-hati saat berhadapan dengan sistem COD. Lihat poin-poin ini untuk melindungi diri kamu saat berbelanja:
1. Jika kamu bertemu langsung, pilihlah tempat yang aman dan ramai, seperti mal atau taman setempat. 2. Apakah kamu memiliki keraguan? Ajak kerabat atau teman untuk menemani kamu.
3. Selalu cek kondisi barang sebelum membayar. Jangan sungkan untuk bertanya kepada penjual jika ada masalah.
4. Jika kamu membeli produk di marketplace, buatlah kesepakatan yang jelas dengan penjual. Dengan begitu, saat kamu perlu komplain, penjual bisa menerimanya.
Karena sistem COD dalam marketplace membutuhkan jasa pengiriman paket, maka tentunya kamu juga harus tahu bagaimana mengecek paket kamu pada perusahaan ekspedisi, seperti JNE, JNT, Sicepat, Ata raja, Tiki, dll
Cara cek tujuan paket JNE
Saat kamu berbelanja online di Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blibli dan lainnya yang menggunakan layanan JNE, kamu dapat melakukan pengecekan paket JNE melalui fitur tracking di bawah ini yang ada pada website resmi atau pihak ketiga.
Caranya cek resi JNE mudah, kamu hanya perlu memasukkan nomor resi JNE di kotak tracking, dan klik menu Cek Resi. Setelah itu, lihat opsi menu pengiriman di bawah ini dan klik tombol JNE. Kemudian, kamu tinggal scroll halaman tersebut untuk melihat secara detail status paket yang dikirim, apakah sudah sampai tujuan atau masih dikirim.
Saat mengecek paket produk JNE kamu, biasanya terdapat banyak kendala pada status pengiriman, seperti tampilan, pesanan, dalam perjalanan, diterima, dan lokasi pengiriman.
Ketika kamu akan mengecek resi paket kiriman maka kamu akan menemukan beberapa istilah, berikut beberapa istilah yang harus kamu ketahui:
#Manifest: Paket produk baru terdaftar di kantor JNE asal pengiriman
#On Proces: paket barang sedang dalam proses pengiriman/pengangkutan
#ON transit: Paket barang yang diangkut dan baru sampai di kota transit
#Received on Destination: Paket sudah sampai di kota tujuan dan akan dikirim ke alamat tujuan.
#Delivered: Paket telah diterima di alamat yang dituju dan biasanya menunjukkan nama penerima paket.
Cara menghubungi JNE jika terjadi masalah
Ketika paket pengiriman dalam proses dan menemukan masalah, maka ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan, diantaranya:
1. Silakan kirim email ke customercare@jne.co.id mengenai kendala atau masalah yang kamu alami. Jangan lupa sertakan nama penerima, pengirim, nomor handphone dan foto bila perlu.
2. Selain email, kamu juga dapat menghubungi melalui jejaring sosial JNE seperti Facebook JNE, Twitter JNE, dan Instagram JNE. Atau bisa juga melalui Ask Joni di halaman web resmi JNE.
3. Jika butuh cepat bisa langsung menghubungi customer JNE di (021) 2927 8888. Selain langkah di atas, Anda juga bisa langsung mendatangi kantor JNE terdekat di kota atau wilayah tempat tinggal kamu.