TANGERANGNEWS.com- Beberapa waktu belakangan ini wilayah Tangerang tengah dilanda hujan lebat maupun ringan.
Hujan tersebut seringkali menimbulkan bencana seperti genangan air, banjir, maupun tanah longsor.
Namun, dibalik hal tersebut ternyata saat hujan merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa.
Pendakwah kondang Ustaz Khalid Basalamah mengatakan, air yang paling bersih adalah air hujan, baik secara penelitian maupun keagamaan seperti dilansir dari kanal YouTube Kajian Ar-Rahman, Jumat 24 Februari 2023.
"Makanya kata Nabi SAW waktu turun hujan, Beliau buka imamahnya, lalu Beliau buka sebagian bajunya, lalu membiarkan kepalanya basah dan badan beliau basah," ujarnya.
Khalid menjelaskan, Nabi SAW melakukan hal tersebut lantaran air hujan merupakan rahmat dari Allah SWT yang baru saja diturunkan. Menurutnya, jika seseorang memahami konsep tersebut maka tidak akan mengeluh saat turun hujan.
"Hujan yang turun itu untuk kebutuhan kita semua, manusia, jin, hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan membutuhkan itu. Berarti kalau hujan (ucap) Alhamdulillah," katanya.
Lanjutnya, hujan merupakan waktu yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk berdoa lantaran akan segera diijabah oleh Allah SWT.
"Kata Nabi SAW 'Kalau rahmat Allah sedang turun, berdoalah, karena doa diijabah'. Kalau hujan lagi turun, disuruh berdoa, bukan malah mengeluh," paparnya.
Berikut adalah sejumlah doa yang dapat diamalkan untuk dibaca saat hujan sedang turun.
Doa Ketika Hujan
اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً
(Allahumma shoyyiban naafi’aa).
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat." (HR Bukhari nomor 1032, Ahmad: 24190, dan An-Nasa'i: 1523)
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
(Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari).
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan)." (HR Bukhari nomor 1014)
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
(Subhaanalladzi yusabbihur ra’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih).
Artinya: "Maha Suci Allah yang halilintar bertasbih dengan memuji-Nya, begitu juga para malaikat, karena takut kepada-Nya." (Al Muwaththa’ 2/992. Syekh Al Albani berkata hadis ini mauquf yang sahih sanadnya. Sumber: Kitab Hisnul Muslim Said bin Ali Al Qathanis)