Jumat, 22 November 2024

Ortu Wajib Tahu, Ini Gejala dan Cara Cegah Obesitas Dini pada Anak

Ilustrasi obesitas(@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Kesehatan dan kesejahteraan anak sudah pasti menjadi prioritas para bunda dan ayah. Melihat anak dapat tersenyum ceria sambil bermain pasti juga akan menjadi kebahagian tersendiri untuk para orangtua.

Namun dibalik senyuman cerianya, terkadang kita tidak sadar akan kondisi kesehatan yang mungkin menyerang, meski terlihat baik-baik saja. Salah satu kondisi yang sering dikeluhkan pada anak usia muda yaitu obesitas, kondisi dimana jumlah lemak yang didapatkan tidak sebanding dengan jumlahnya yang dibakar, sehingga menyebabkan penumpukan lemak dan membuat anak menjadi kelebihan berat badan.

Konsultan Endokrinologi Anak Eka Hospital Cibubur dr. Dana Nur Prihadi, Sp.A (K) mengatakan, tidak menutup kemungkinan bahwa banyak kasus obesitas juga berasal dari anak-anak, bahkan beberapanya masih berumur di bawah 5 tahun. 

Berdasarkan data WHO, prevalensi dalam obesitas anak telah mencapai 12,7% di antara anak usia 2 hingga 5 tahun, 20,7% di antara anak usia 6 hingga 11 tahun, dan 22,2% di antara anak usia 12 hingga 19 tahun.

Menurut dokter Dana, obesitas kerap menjadi permasalahan yang serius untuk anak-anak. Ditambah kondisi ini seringkali dibiarkan tanda-tandanya karena kebanyakan dari anak-anak belum memahami apa itu obesitas sepenuhnya dan merasa tidak ada yang salah dari tubuhnya. 

Itulah mengapa peran orangtua sangat penting sebagai pendeteksi pertama, apakah mereka menunjukan tanda-tanda yang bisa mengacu ke obesitas? Karena meski tidak terlihat, obesitas dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan di kemudian hari.

Ciri-ciri dan Gejala Obesitas pada Anak

Obesitas memiliki ciri-ciri yang bervariasi dan tidak menentu, karena tidak semua anak yang kelebihan berat badan dikategorikan sebagai obesitas. Kondisi tersebut baru bisa didiagnosa oleh dokter dengan menghitung body mass index atau indeks massa tubuh menggunakan rumus, serta melihat usia dan kesehatan fisik anak.

Akan tetapi, sebaiknya Anda tidak mendiagnosa obesitas dengan menghitung indeks massa tubuh sendiri, karena massa otot yang tinggi juga bisa menghasilkan indeks massa tubuh yang tinggi dan butuh pemeriksaan lanjut dengan dokter terkait.

Namun anak-anak yang memiliki obesitas mungkin akan menunjukan beberapa gejala yang bisa Anda waspadai, yaitu:

• Sesak napas

• Postur tubuh yang buruk

• Mendengkur saat tidur

• Sakit punggung

• Gampang lelah

• Mudah berkeringat

Penyebab Obesitas pada Anak

Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko anak dalam obesitas, yaitu:

1.Genetik

Jika Anda atau keluarga Anda memiliki riwayat obesitas, maka ada kemungkinan bahwa anak Anda juga akan mengalami obesitas, terutama jika keluarga Anda terbiasa dengan gaya hidup yang tidak sehat.

2.Pola makan yang tidak teratur

Anak akan memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami obesitas jika mereka memiliki pola makan yang tak teratur sejak dini. Makanan tinggi akan kalori, gula, hingga lemak dapat meningkatkan risiko anak dalam mengidap obesitas

3.Kurangnya aktivitas fisik

Cara yang paling efektif untuk membakar kalori berlebih adalah dengan melakukan aktivitas fisik. Sehingga jika anak tidak terbiasa untuk melakukan aktivitas fisik, ini dapat meningkatkan risiko mereka untuk mengidap obesitas

4.Pengaruh psikologis

Anak dengan kondisi psikologis yang terganggu bisa saja mengembangkan kebiasaan yang bisa menyebabkan obesitas. Penelitian mengungkap anak yang memiliki tingkat stres dan kecemasan tinggi bisa saja membuat mekanisme menenangkan diri dengan mengkonsumsi makanan berlebih yang dapat meningkatkan risiko obesitas.

Pengaruh Obesitas pada Anak

Obesitas sudah pasti dapat berisiko menyebabkan masalah kesehatan fisik pada anak. Beberapa gangguan kesehatan tersebut bahkan bisa mereka idap hingga mereka dewasa nanti, beberapa diantaranya:

• Asma

• Apnea tidur

• Diabetes tipe 2

• Darah tinggi (hipertensi)

• Kolesterol tinggi

• Penyakit jantung

Selain itu, obesitas juga memiliki risiko dalam terkena gangguan kesehatan mental, seperti bullying, rasa percaya diri yang rendah, hingga depresi.

Kapan Harus Pergi ke Dokter?

Tidak semua anak yang kelebihan berat badan bisa dianggap obesitas, tapi sebagai orangtua ada baiknya jika Anda terus memantau pertumbuhan berat badan si kecil. Jika Anda merasa buah hati sudah mulai kelebihan berat badan dan berat badannya sudah mulai mengganggu kesehatannya, segera periksakan diri mereka ke dokter anak.

Semakin cepat bertindak, maka akan semakin mudah untuk buah hati memulai program penurunan berat badan.

Mencegah Obesitas pada Anak

Mari cegah pemicunya dari sekarang! ada hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan risiko Anak dari obesitas:

1.Berikan contoh yang baik

Anak biasanya meniru apa yang orangtuanya lakukan, sehingga dengan memberikan mereka contoh gaya hidup yang baik, anak mungkin akan meniru apa yang Anda lakukan.

2.Memastikan jadwal tidur teratur

Jadwal tidur yang tidak teratur diketahui dapat mengganggu hormon dan meningkatkan rasa lapar. Pastikan anak mendapatkan tidur cukup untuk mengurangi rasa lapar yang berlebihan dan menyebabkan kelebihan berat badan.

3.Kenalkan dengan makanan baru

Kebanyakan anak memiliki masalah dalam makanan karena mereka tidak terbiasa dengan makanan baru. Perkenalkan mereka pada makanan lain untuk membiasakan indra pengecap mereka terbiasa dengan makanan lain.

4.Memperhatikan asupan kalori

Pastikan Anda untuk selalu memperhatikan asupan kalori yang mereka dapatkan dalam sehari untuk mengontrol berat badan mereka. Anda bisa mengkonsultasikan hal ini dengan dokter anak Anda untuk hasil yang maksimal.

Mari sama-sama cegah obesitas pada anak dari sekarang. Obesitas merupakan kondisi yang dapat berlangsung hingga jangka panjang, dan jika tidak segera ditangani, maka akan sangat mengganggu kesehatan sang buah hati.

Tags Fasilitas Kesehatan Tangerang Kesehatan di Banten Obesitas Obesitas Pada Anak Tips Kesehatan