Kamis, 4 Juli 2024

Program Green Action PLN Ubah Sampah Jadi Barang Berguna

Peluncuran program Green Action dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia 2024 di Kantor Pusat PLN, Jakarta, pada Selasa, 25 Juni 2024.(@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-PT PLN (Persero) menggelar program Green Action guna mendorong pengelolaan sampah botol plastik dan baju bekas untuk didaur ulang menjadi barang bernilai guna. 

Program ini diluncurkan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia 2024 di Kantor Pusat PLN, Jakarta, pada Selasa, 25 Juni 2024.

Untuk memudahkan pengelolaan sampah, PLN telah menyediakan Reverse Vending Machine (RVM) untuk pengumpulan sampah botol plastik dan drop box untuk baju bekas di berbagai unit dan subholding PLN.

Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, langkah PLN dalam menggunakan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 untuk mempromosikan pelestarian lingkungan. 

Penerapan mesin RVM dan drop box pakaian bekas juga dianggap sebagai solusi efektif untuk mengelola sampah menjadi produk bernilai guna. 

Vivien berharap teknologi seperti mesin RVM dari PLN dapat berperan besar dalam mengurangi sampah di Indonesia, yang saat ini masih 33% terbuang ke lingkungan. 

Ia juga menegaskan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam upaya mitigasi lingkungan.

"Saya mohon kepada PLN, unit-unit PLN yang ada di seluruh Indonesia, juga perusahaan-perusahaan yang terkait dengan PLN untuk terus menggerakkan masyarakat, terus membantu masyarakat untuk membantu bank sampah, pusat daur ulang, membantu off-taker, kemudian untuk bisa mengelola sampahnya," ujarnya.

Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto menjelaskan, PLN mendorong seluruh unit usaha dan karyawan untuk terlibat aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui pengelolaan sampah berkelanjutan, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang hijau dan mewujudkan dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan.

"Kepedulian pada lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab perusahaan, namun seluruh insan PLN," katanya.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto menyatakan, program pengelolaan sampah botol plastik dan baju bekas adalah bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) PLN Group.

Dengan menggunakan RVM, PLN memberikan reward bagi setiap orang yang mengumpulkan sampah botol plastik. Setiap botol yang dimasukkan ke dalam RVM akan mendapatkan poin yang dapat dikonversi menjadi uang dalam dompet digital.

"Jadi dengan mengumpulkan sampah plastik bisa mendapatkan token listrik," ungkapnya.

Selain RVM, PLN juga mendorong seluruh unit, subholding, dan anak perusahaan untuk mengumpulkan sampah plastik di lokasi masing-masing menggunakan drop box botol plastik. Sampah yang terkumpul akan diolah menjadi barang bernilai guna oleh pengrajin difabel, seperti tas dan sepatu.

PLN menargetkan pengumpulan lebih dari 340 ribu botol per tahun melalui RVM dan drop box, yang dapat mengurangi emisi sebesar 28 ton CO2. Untuk program daur ulang baju bekas, baju yang terkumpul akan diolah menjadi insulation felt yang digunakan untuk peredam panas, getaran, dan suara pada aset PLN, dengan target pengumpulan 3 ton baju dalam setahun.

Tags Kelestarian Lingkungan PLN Mobile Proyek Sampah PT PLN Persero