Senin, 25 November 2024

PLN Terima Anugerah Ekonomi Hijau untuk Infrastruktur Energi Terbarukan

PT PLN (Persero) berupaya menyediakan infrastruktur untuk percepatan Energi Baru Terbarukan (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- PT PLN (Persero) menerima penghargaan Anugerah Ekonomi Hijau untuk Infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Ramah Lingkungan pada Selasa, 30 Juli 2024, di Jakarta. 

Penghargaan ini diberikan atas upaya perseroan dalam mempercepat transisi energi dengan mengembangkan pembangkit EBT di seluruh Indonesia.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menegaskan pentingnya transisi energi dan pengembangan ekonomi hijau. 

Menurutnya, ini adalah langkah penting yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah emisi dan polusi, serta efisiensi energi dan sumber daya alam.

"Ekonomi hijau juga berarti perekonomian yang rendah atau tidak menghasilkan emisi karbondioksida dan polusi lingkungan, hemat sumber daya alam, dan perkembangan sosial," ungkapnya.

Pemimpin Redaksi Detikcom Alfito Deannova Ginting menjelaskan, penghargaan Anugerah Ekonomi Hijau adalah bentuk apresiasi terhadap program dan inisiatif korporasi, lembaga, dan organisasi yang peduli pada pembangunan berkelanjutan.

"Inilah yang meyakinkan kami bahwa ekonomi hijau jadi pintu masuk negeri ini mencapai cita-cita luhur dalam menciptakan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," jelas Alfito.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan penghargaan ini memotivasi PLN untuk terus mendukung transisi energi guna memitigasi perubahan iklim global.

"Penghargaan ini buah dari kerja keras seluruh insan PLN dalam menjalankan transisi energi. Capaian ini menjadi pelecut semangat bagi kami untuk terus melakukan transisi energi demi memastikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang," kata Darmawan.

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi menyampaikan bahwa PLN terus berupaya dalam transisi energi, termasuk melalui pengembangan pembangkit EBT dan infrastruktur pendukungnya.

Tahun lalu, PLN telah mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Cirata di Jawa Barat dengan kapasitas 192 megawatt peak (MWp), PLTS apung terbesar di Asia Tenggara yang mampu menyuplai listrik hijau untuk 50 ribu rumah tangga.

Selain itu, PLN juga mengoperasikan PLTS di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan kapasitas 10 megawatt dari total 50 megawatt, yang menempati lahan 80 hektar dan dilengkapi 21.600 panel surya.

PLN memiliki skenario pengembangan EBT melalui Accelerated Renewable Energy Development (ARED), yang menargetkan 75% kapasitas pembangkit berbasis EBT dan 25% berbasis gas hingga 2040.

"Kami menyadari transisi energi harus kami lakukan demi mencegah pemanasan global dan memastikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang," pungkasnya.

Tags Energi Alternatif Energi Baru Terbarukan PT PLN Persero