Rabu, 30 Oktober 2024

Tak Jadi Oktober, Musim Hujan Diprediksi Mundur ke Desember

Ilustrasi orang kepanasan karena cuaca(@TangerangNews / Istimewa )

TANGERANGNEWS.com- Hingga akhir Oktober ini, sejumlah wilayah di Indonesia masih merasakan terik yang menyengat meski seharusnya sudah memasuki musim hujan. 

Rupanya, musim hujan yang ditunggu-tunggu masih belum tiba, bahkan diprediksi baru akan datang pada akhir tahun. Apa yang menyebabkan keterlambatan ini?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca panas yang melanda beberapa daerah. 

Berdasarkan data BMKG, suhu di beberapa lokasi bahkan tercatat mencapai antara 37 hingga 38,4 derajat Celsius, terutama di wilayah Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang mencapai suhu tertinggi 38,4 derajat Celsius hingga akhir Oktober.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, kondisi panas ini disebabkan oleh fenomena pergerakan semu Matahari. "Panas yang terjadi hanya siklus panas terik harian, karena ada pergerakan semu Matahari. Saat ini di bulan Oktober posisi Matahari ada di 8 atau 9 derajat Lintang Selatan," jelasnya.

Selain itu, wilayah-wilayah selatan Indonesia masih berada di musim kemarau dengan minim tutupan awan karena pengaruh angin Muson Timur. 

Hal ini menyebabkan panas yang lebih intensif, terutama di wilayah selatan seperti Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.

Sementara itu, Pakar Klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin menjelaskan, musim hujan tahun ini diperkirakan datang terlambat di sebagian wilayah Indonesia. 

Salah satu alasan utama adalah terbentuknya sejumlah siklon tropis di Samudra Pasifik, khususnya di sekitar Jepang dan Filipina.

Erma menyebutkan kehadiran siklon tropis di bagian utara ini menggeser pusat aktivitas cuaca konvektif ke utara. Akibatnya, monsun Asia yang biasanya membawa hujan ke wilayah selatan Indonesia terganggu dan melemah, sehingga awal musim hujan tertunda.

"Inilah yang menyebabkan awal musim hujan secara general menjadi terlambat," tegasnya dikutip dari CNN Indonesia, Rabu, 30 Oktober 2024.

Data dari KAMAJAYA-BRIN juga menunjukkan bahwa kondisi kering akibat siklon tropis di Belahan Bumi Utara kemungkinan akan bertahan hingga awal November 2024. Berdasarkan prediksi, musim hujan baru akan benar-benar terjadi pada awal Desember.

Meski musim hujan diperkirakan baru datang pada Desember, beberapa wilayah di Indonesia barat, seperti pesisir barat Sumatra serta Jawa bagian barat dan tengah, akan mulai merasakan peningkatan curah hujan pada pertengahan November. Kondisi ini diperkirakan terkait dengan terbentuknya vorteks di Samudra Hindia yang membawa kelembapan udara.

Sebelumnya, BMKG telah merilis Prakiraan Awal Musim Hujan Tahun 2024/2025, yang menyebut sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki musim hujan antara September hingga November.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, sekitar 10,7 persen wilayah atau 75 Zona Musim (ZOM) telah mulai memasuki musim hujan pada bulan September, sementara sekitar 30,04 persen wilayah diperkirakan akan memasuki musim hujan di Oktober, dan 25,9 persen wilayah pada November.

Namun, dengan berbagai faktor iklim yang berkembang, musim hujan kini diproyeksikan baru meluas pada Desember 2024. Meski begitu, masyarakat tetap diimbau untuk waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Tags BMKG Banten BMKG Tangerang BRIN Cuaca Esktrem Cuaca Panas Musim Kemarau Tangerang Prakiraan Cuaca