Kamis, 26 Desember 2024

Bahlil Apresiasi Kesiapan PLN Sambut Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia saat mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, yang merupakan salah satu backbone kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali (Jamali), pada Sabtu, 21 Desember 2024. (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan apresiasi terhadap kesiapan PLN dalam memastikan pasokan listrik selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). 

Apresiasi ini disampaikan saat kunjungannya ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, yang merupakan salah satu backbone kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali (Jamali), pada Sabtu, 21 Desember 2024.  

Bahlil menjelaskan, PLTU Suralaya memiliki kapasitas 3.400 Megawatt (MW) dan semua operasionalnya berjalan dengan baik. Ia memastikan bahwa Kementerian ESDM bersama PLN telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas pembangkit dan ketersediaan energi primer selama periode Nataru. 

Menurutnya, dua potensi tantangan, yaitu transportasi bahan bakar akibat cuaca buruk dan gangguan jaringan listrik, telah diantisipasi dengan baik melalui mitigasi yang matang.  

"cuaca itu sendiri jangan sampai menggangu jaringan, yang menjadi potensi bencana itu sudah dimitigasi. Jadi apa yang dikhawatirkan insyaAllah tim dari PLN dan Kementerian ESDM sudah memitigasi dengan baik," ujarnya.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menambahkan, komitmen PLN dalam menjaga pasokan listrik yang andal dan aman. PLN memastikan seluruh sistem kelistrikan dari hulu hingga hilir dalam kondisi optimal, dengan cadangan daya yang memadai. 

Darmawan juga menyebut PLN telah menyiagakan puluhan ribu personel lengkap dengan peralatan untuk mendukung kelancaran ibadah Natal dan libur Tahun Baru.  

"Kami pastikan pasokan daya sistem kelistrikan PLN dalam kondisi normal dan andal," tegasnya.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan PLTU Suralaya berperan penting sebagai penyuplai 10 persen kebutuhan listrik di wilayah Jamali. 

Dengan kapasitas Daya Mampu Netto (DMN) dan Daya Mampu Pasok (DMP) sebesar 3.221,6 MW, PLTU Suralaya memastikan operasionalnya tetap andal.

"Untuk mendukung kelancaran operasional tersebut, kami mengerahkan 484 personel siaga yang dilengkapi peralatan lengkap dan alat pelindung diri," katanya.

Selain itu, Edwin menyoroti implementasi program co-firing di PLTU Suralaya sejak tahun 2021 sebagai bagian dari upaya pengurangan emisi karbon dan akselerasi transisi energi hijau. 

Hingga November 2024, produksi listrik berbasis co-firing telah mencapai 538 Giga Watt Hour (GWh), dengan pencapaian energi hijau sebesar 175,93 GWh pada tahun ini.

Tags Bahlil Lahadalia PT PLN Persero Renewable Energy Certificate PLN