TANGERANGNEWS-Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan penggunaan gedung baru ”Garuda Indonesia Management Building” yang terletak di area Garuda Indonesia City Center, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (23/7).
Bersama dengan itu, Presiden juga meresmikan pemakaian Garuda Corporate Idenetity Brand Refresh dan penggunaan dua pesawat brand new Airbus A330-200 dan Boieng B-737-800NG (Next Generation) dengan fasilitas hiburan audio dan video yang canggih serta interior dan exterior.
Acara peresmian tersebut dihadiri oleh beberapa menteri Kabinet antara lain Menteri Koordinator perekonomian, Sri Mulyani, Menteri perhubungan Jusman Syafii Djamal, Menteri Negara BUMN Soyan Djalil, Menteri kebudayaan dan Pariwisata Jero Wajik, Kapolri dan juga para duta besar Negara sahabat.
Menurut Director Garuda Indonesia Amir Syah Shatan, Gedung Manajemen Garuda Indonesia yang diresmikan memiliki empat lantai dengan luas kurang lebih 17 ribu meter persegi di atas tanah seluas lima hektar. Gedung ini dibangun dengan konsep modern, elegan dan dinamis.
Gedung ini juga dilengkapi dengan teknologi yaki jaringan telekominikasi IP-Phone sehingga menghemat biaya telekomunikasi. Dengan teknologi tersebut, proses bisnis akan dapat dilaksanakan dan dikembangkan secara paperless dan sangat efisien.
Selain itu, sesuai konsep layan baru Garuda Indonesia juga memperkenalkan pesawat baru Airbus A330-200 dan B-737-800NG yang telah dilengkapi dengan In-flight enetrainment (IFE) canggih berupa audio dan video on demand ( avod ). Pada setiap kursi dengan fasilitas 25 pilihan film, 10 program TV, serta 35 pilihan album musik dan 25 interaktif video games.
Pada kelas bisnis pesawat A-330-200 juga telah dilengkapi dengan kursi Flat bed yang dapat direbahkan hingga 180 kedepan, seluruh pesawat Garuda Indonesia akan diperlengkapi dengan fasilitas hiburan ( FE yang canggih.
Meski dihadapkan dengan kondisi eksternal yang kurang mendukung lanjut Amir Syah Shatan, seperti krisis global dan penyebaran wabah penyakit dunia, program transformasi bisnis yang telah dijalankan Garuda Indonesia sejak tahun 2005 telah memberikan hasil maksimal secara perlahan. Namun yag pasti Garuda berhasil mengurangi kerugian dari Rp. 811 M pada tahun 2004, menjadi Rp. 688 M, pada tahun 2005, lalu turun menjadi Rp. 197 M pada 2006.
Bahkan Garuda berhasil melakukan turn around pada 2007 dan mampu meraih keuntungan sebesar Rp. 60 M dan, pada 2008 keuntungan Garuda meningkat secara signifikan menjadi Rp.669 M.
Untuk menghadapi perkembangan bisnis kedepan, Garuda telah menyiapkan konsep pengembangan perusahan yaitu “ Quantum leap” hingga 2014. untuk itu langkah program Quantum leap tersebut adalah peremajaan dan peningkatkan armada dari 56 peswat menjadi 116 peswat, peningkatan frekuensi penerbangan per minggu dari 1700 menjadi 3000. Ungkap Dia.( dedi)
Tags