Selasa, 26 November 2024

Ibu Manohara jadi Buruan Interpol

( / )

TANGERANGNEWS- Shaliha Lanti tak mau dianggap setengah hati memperkarakan Daisy Fajarina, ibu Manohara Odelia Pinot. Senin (3/8), Shaliha melapor ke Kedubes Perancis dan Mabes Polri terkait dugaan penyiksaan yang dilakukan Daisy kepadanya saat masih tinggal di Perancis. Wanita 25 tahun itu ditemani Ratna Sarumpaet. Ratna mengatakan, kedatangannya ke Kedubes Perancis itu untuk memastikan bahwa kasus penyiksaan Shaliha oleh Daisy pada 2007 silam itu masih belum rampung. Sebab, kata Ratna, Daisy yang terlibat dalam kasus itu belum dipenjarakan dan masih bebas berkeliaran. "Kami datang ke Kedubes Perancis untuk memastikan kasus yang di Perancis itu. Dan mereka menyambut baik kedatangan kami," kata Ratna di Jakarta kemarin. Kedatangan mereka, kata Ratna, juga untuk meminta kepastian hukum kepada pemerintah Perancis mengenai kasus yang melanda Daisy itu. Kedubes Prancis, kata Ratna, menyatakan bahwa Daisy masuk dalam daftar buruan interpol. Bahkan, Prancis sudah membuat surat kepada interpol di seluruh dunia untuk menangkap Daisy. "Mestinya dia (Daisy, Red.) menaati hukum dan menghadapi kasus ini dengan jujur," kata Ratna. Karena itu, Ratna meminta Polri untuk menangkap Daisy. Itu agar Shaliha bisa mendapat keadilan dari perlakuan buruk yang dia terima dari Daisy. "Shaliha adalah anak yang tak berdosa dan diperlakukan secara tidak baik. Harus ada keadilan untuknya," tegasnya. Tak hanya Kedubes Perancis yang didatangi Shaliha dan Ratna. Mereka sudah menyiapkan aksi lanjutan. Hari ini, mereka rencananya bakal mengadu ke Menteri Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta. Kemudian, pada Rabu (5/8) mereka akan bertandang ke Kejaksaan Agung dan Jumat (7/8) ke Komnas Perempuan. "Semua upaya akan kita tempuh demi keadilan," kata Ratna. Seperti diketahui, berdasarkan penuturan Shaliha, wanita berdarah Sulawesi Selatan itu awalnya adalah anak angkat Daisy Fajarina. Dia kemudian diajak ke Prancis dengan iming-iming akan disekolahkan. Namun, kata Shaliha, ternyata dia diperlakukan sebagai pembantu. Bahkan, Daisy kerap memukul dan menyiksanya. Dia menendang perut dan mencukur gundul rambut Shaliha. Reiner Noack-Pinot malah kedapatan hendak memperkosa dia. Daisy tentu membantah semua itu. Dia mengaku tidak pernah menyiksa Shaliha. Namun, dia mengakui pernah memergoki Pinot dan Shaliha hendak berhubungan intim. "Tapi bukan pemerkosaan. Mereka suka sama suka," katanya. Dia juga menampik anggapan bahwa dia adalah buron pemerintah Perancis yang sudah masuk daftar incaran interpol. Kata Daisy, kalau memang dia buron, kenapa dia bebas keluar masuk Amerika dan Singapura. Bahkan, upaya penyelamatan Manohara di Singapura dulu dia lakukan bersama Dewi Sari Asih (kakak Manohara) dan beberapa orang. "Kalau saya masuk dalam daftar buruan, kenapa saya bisa ke Singapura dengan bebas," katanya. (ir/jp)
Tags