Selasa, 29 April 2025

Kepemimpinan Otentik Kepala Daerah

Ahmad Syailendra, Pengamat/Peneliti Pusat Studi Pemilu dan Partai Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (PSP3 UMJ).(@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

Oleh: Ahmad Syailendra, Peneliti PSP3 UMJ

 

TANGERANGNEWS.com-Pilkada Serentak 2024 melahirkan Banyak Kepala daerah Terpilih sebagai Pemimpin Politik di daerah. Dampaknya adalah budaya retreat atau Pembekalan Yang dilaksanakan oleh Presiden RI melalui kementerian Dalam Negri kepada kepala daerah terpilih di Magelang. Menyatukan Visi Pemerintah Pusat atas Kebijakannya di seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, untuk memberikan Pelayanan terbaik kepada Masyarakatnya. 

Setelah kita di suguhi oleh Kepemimpinan daerah yang penuh pencitraan namun tidak banyak berdampak atas persoalan pembangunan di tengah massyarakat, jalan masing-masing tanpa ada koordinasi yang baik. Membuktikan Koor Pembangunan di daerah harus selaras atas kebijakan strategis pemerintah Pusat, seperti Ketahanan Pangan di tengah kondisi geopolitik global yang semakin tidak menentu dan kebijakan atas Undang-undang yang sudah di buat oleh Pemerintah pusat. 

Pemerintah pada dasarnya hanya mempunyai dua tugas pokok yang harus dilakukan dengan baik, benar dan berkualitas. Baik Artinya membaikan atau memberikan kebaikan, yang berarti berkenaan dengan standard etika dan moralitas karena memang harus memilih baik daripada buruk, sebagai sebuah pilihan biner, atau tidak ada pilihan antara, sekaligus utilitas atau kemanfaatan – sebagai lawan dari kemudharaatan. Benar artinya sesuai dengan proses yang seharusnya atau sewajarnya, yang berarti berkenaan dengan standard keilmuan, kepraktekan dan keprofesionalan. Berkualitas artinya minimal berada di atas tuntutan dan kebutuhan public, yang berarti secara wajar masuk di dalam cetakan harapan public. (Riant Nugroho, 2015)

 

Kepemimpinan Otentik 

Menurut Kruse (2013) Kepemimpinan Otentik di antaranya seperti Mission driven dan fokus pada hasil. Mereka mampu menempatkan misi-misi untuk mencapai tujuan orang banyak atau organisasi di atas tujuan pribadi. Mereka melakukan pekerjaan mereka untuk mencapai hasil bukan untuk kekuasaan, ego dan keinginan materi pribadi.

Kepemimpinan memiliki ciri utama perspektif moral internal (internalized moral perspective) – bertindak berdasarkan prinsip etika, bukan tekanan eksternal seperti popularitas atau keuntungan. Selain manfaat yang baik bisa di rasakan oleh public dengan; membangun kepercayaan meningkatkan loyalitas dan kolaborasi, meningkatkan partisipasi aktif Masyarakat hingga merasa di hargai, kultur organisasi yang sehat dan ketahanan dalam krisis pemimpin otentik mampu mengambil keputusan tegas tanpa mengorbankan integritas. 

Pembangunan yang VIsioner di lakukan oleh kepala daerah mampu memitigasi persoalan pembangunan yang akan terjadi jangka Panjang, Akselerasi Kemajuan teknologi, kebutuhan sandang, pangan papan yang wajib bisa terfasilitasi dengan baik oleh pemerintah daerah, guna memberikan public servant kepada rakyatnya.

Pola Pembangunan yang berjalan hampir sebagian besar bersifat reaktif, katakanlan penangan banjir yang tidak selalu bisa tertangani dengan serius dikarenakan butuh kolaborasi antar daerah dan pemerintah pusat dalam penangannya. Butuh  tipe kepemimpinan yang kuat dan memiliki political will serta sense of crisis terhadap persoalan yang memiliki skala prioritas tinggi.  

Untuk itu Indonesia di banyak daerah membutuhkan kepemimpinan yang otentik, mampu memberikan harapan yang baik kepada masyarakatnya, memenuhi kebutuhan dasar bahkan mudah untuk mencari pekerjaan dan membuka usaha dalam skala kecil, menengah juga besar. Pemerintah daerah wajib hadir untuk membentuk suatu siklus Pembangunan yang sehat, berada di Tengah-tengah kondisi Masyarakat saat ini untuk meningkatkan kualitas dan harapan hidupnya menjadi lebih baik lagi. 

Tags Artikel Opini Opini Pendidikan Politik Tangerang Politik Nasional Politik Tangerang