Senin, 25 November 2024

Meski Melambat, Pergerakan Bisnis di Tangerang Tak Pernah Mati

Para investor tak pernah henti-hentinya melakukan investasi di wilayah Tangerang, kendati Bank Indonesia melaunching adanya penurunan dari sektor properti di Banten.(bisnis.com / tangerangnews)

TANGERANG – Kinerja sektor real estate di Provinsi Banten selama April – Juni tahun ini hanya tumbuh 3,50% (yoy). Persentase ini lebih rendah dibandingkan capaian pertumbuhan pada triwulan pertama 4,31% (yoy).

“Perlambatan sektor real estate tercermin dari penyaluran kredit yang minus 22,84% ,” tutur Kepala Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan, dikutip Kompas.com.

Berdasarkan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Banten yang dilansir Bank Indonesia, sumber utama pembiayaan pembangunan properti residensial di provinsi ini berasal dari dana internal perusahaan.

Sementara itu khusus untuk properti residensial juga tidak terlihat bergairah. Pergerakan bisnis paling signifikan terpusat di Tangerang Raya mencakup Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR), indeks properti perumahan di Provinsi Banten secara keseluruhan melambat hanya 5,95% (yoy). Pendorong utama adalah kenaikan biaya produksi bangunan. “Biaya produksi itu bahan bangunan, upah tenaga kerja, dan kenaikan BBM,” ucap Budiharto.

Secara umum penjualan rumah di Banten pada triwulan kedua tahun ini melambat seiring tingginya perkembangan harga yang tumbuh 4,21% (yoy). Kenaikan harga yang signifikan hanya terjadi pada tipe rumah kecil.

Tags Properti Tangerang