TANGERANGNEWS.com– PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan rencana akuisisi Lippo Mall Kuta oleh Lippo Mall Indonesia Retail Trust (LMIRT). Selain itu, ada juga rencana akuisisi bersama atas Lippo Plaza Jogya dan Siloam Hospitals Yogyakarta masing-masing oleh LMIRT dan First REIT dengan total Rp1,7 triliun.
Presiden Direktur Lippo Karawaci Ketut B. Wijaya mengatakan, pihaknya telah menandatangani akta perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) untuk dua mal dan satu rumah sakit dengan REITs perseroan yang akan memberikan hasil sebesar Rp1,7 triliun.
Penjualan Lippo Mall Kuta oleh LMIRT nilainya mencapai Rp 800 miliar. Mal ini merupakan bagian dari enam lantai pengembangan gedung multi fungsi yang terdiri atas komponen mal ritel serta 180 kamar hotel yang sedang dibangun yang terletak di Kuta, Bali.
LMIRT dan First REIT telah menandatangani akta Usaha Bersama (Joint Venture) atas akuisisi bersama komponen mal ritel yang dikenal sebagai Lippo Plaza Yogya dan komponen rumah sakit yang dikenal sebagai Siloam Hospitals Yogyakarta.
Keduanya telah menandatangani CSPA untuk rencana akuisisi tersebut dan akan memegang dua properti tersebut dalam satu akta sertifikat strata dengan total Rp900 miliar.
Penyelesaian akuisisi atas properti-properti tersebut akan bergantung pada persetujuan dari para pemegang unit penyertaan dari REITs serta dengan persetujuan dari Monetary Authority of Singapore (MAS) dan Singapore Exchange Securities Trading Limited.
LMIRT dan First REIT merupakan kelompok usaha Lippo yang mengelola REITs di Singapura.
#GOOGLE_ADS#
Sebelumnya, analis Daewoo Securities Indonesia, Maxi Liesyaputra pernah bilang, pendapatan PT Lippo Karawaci (LPKR) pada 2016 diperkirakan mencapai Rp11,765 triliun, sekitar 24,16 persen di atas target pendapatan Rp9,475 triliun pada 2015.
Menurut Maxi, LPKR masih mengandalkan bisnis rumah sakit untuk menopang pendapatan usahanya tahun ini ditengah pasar properti yang cenderung lesu. Kinerja LPKR terutama ditopang oleh bisnis rumah sakit.
“Pendapatan LPKR dari bisnis rumah sakit tumbuh 34 persen selama periode 2010-2014,”kata Maxi dalam keterangan
Pada Januari-September 2015, papar Maxi, bisnis rumah sakit menyumbang Rp3 triliun terhadap total pendapatan LPKR yang mencapai Rp6,8 triliun.
Kontribusi pendapatan bisnis rumah sakit per September 2015 sebesar 45 persen, naik dibanding 39 persen pada periode sama 2014. Manajemen optimistis, bisnis rumah sakit akan tetap tumbuh tahun ini.
Tahun lalu, Lippo Karawaci meluncurkan apartemen ketiga bertajuk Emery Parc. Kala itu keputusan melepas Emery Parc ke pasar ini berdasarkan pertimbangan kembali menguatnya nilai tukar Rupiah dan semakin tingginya kebutuhan hunian dengan rentang harga Rp700 juta hingga Rp2 miliar per unit di kawasan Karawaci, Tangerang, Banten.
"Ceruk pasar ini adalah yang paling besar populasinya. Kebutuhan terus meningkat dari tahun ke tahun. Karena itu, kami memutuskan melansir Emery Parc," kata Chief Marketing Officer Lippohomes, Jopy Rusli. (RAZ)