Selasa, 26 November 2024

Raih Ballon d'Or Lagi, Messi sang Fenomenal

Lionel Messi diperkirakan absen selama dua bulan karena mengalami masalah pada lutut kirinya.(istimewa / tangerangnews)

TANGERANG – Ada yang terkejut dengan disebutnya nama Lionel sebagai pemain terbaik dunia 2015? Jawabannya hampir pasti tidak ada. Nama striker asal Argentina tersebut sudah jauh hari disebut bakal menjadi pemain terbaik dunia (lagi).

Ketika pertama kali menjadi FIFA Ballon d’Or pada 2010, diakui atau tidak pamor ajang tahunan ini terus mengalami erosi. Tudingan manipulasi suara serta korupsi di tubuh FIFA menjadi alasan turunnya pamor penghargaan yang digelar di Zurich, Swiss.

Alasan lain, dalam kurun enam tahun terakhir, pemenangnya hanya berkutat pada dua nama, jika tidak Messi ya Cristiano Ronaldo. Messi sudah memenangkan empat gelar (2010, 2011, 2012, dan 2015) sedangkan Ronaldo menjadi penyela pada 2013 dan 2014.

Kalaupun ada nama lain seperti Neymar dari Barcelona pada 2015, Manuel Neuer  (Bayern Muenchen, 2014), Franck Ribery (Bayern Muenchen, 2013), Andres Iniesta (Barcelona, 2012), tak lebih sebagai pelengkap. Tahun ini, Neymar yang tampil sangat baik sepanjang 2015 bersama Barcelona, persentase pemilihnya hanya 7,86%. Bandingkan dengan Ronaldo di posisi kedua dengan 27,76% dan 43,35% pemilik suara memilih Messi.

Pada 2014, Neuer yang menempati peringkat ketiga, perolehan suaranya lebih baik, yaitu 15,72% hanya kalah 0,06% dari Messi di peringkat kedua. Sedangkan Ronaldo sebagai pemain terbaik mendapatkan 37,66%.  Kondisi tak berbeda terjadi di pemilihan 2013. Sukses Muenchen yang meraih tiga gelar, juga tak bisa mengangkat pamor Ribery menjadi terbaik. Dia hanya pelengkap dari Messi dan (sekali lagi) Ronaldo.

Gelandang Juventus Paul Pogba yang menjadi satu-satunya wakil Seri A di atas panggung dini hari tadi, tak kurang rasa heran dengan ajang ini. Dia merasa aneh, karena di finalis pelatih terbaik dan pemain terbaik tak ada nama Massimiliano Allegri dan Gianluigi Buffon. Khusus Buffon bahkan tak masuk daftar awal pemain terbaik.

Padahal, keduanya tidak saja berperan membawa Juventus menjadi juara di Seri A, tapi juga mengantarkan Bianconeri melangkah ke final Liga Champions. "Mereka berdua layak dinominasikan untuk penghargaan individu di masing-masing kategori. Gigi adalah nomor satu dan dia membuktikannya setiap hari," kata Pogba dikutip Football Italia.

Di luar kontroversi, dan kesan membosankan, Messi dan Ronaldo memang tampil memikat bersama klub. Bersama klub yang memiliki dana besar dan materi pemain bertarbur bintang, Barcelona dan Real Madrid. Bersama Barcelona, sepanjang 2015, Messi menciptakan 52 gol, dan 27 assist. Torehan positif ini berbanding lurus dengan lima gelar ke kandang tim Katalan.

Sedangkan, menurut statistic Opta, ketiga finalis memiliki keunggulan masing-masing. Ronaldo misalnya. Pemain asal Portugal ini memiliki keunggulan persentase dalam mencetak gol dibanding Messi. Meski sama-sama mencetak 48 gol, Messi hanya mencatatkan 0,86 gol perpertandingan, sementara Ronaldo mempunya rata-rata 0,06 gol lebih banyak.

Tapi, Messi lebih bisa bermain bersama tim. Ini terlihat dari assist yang diberikan. Kapten timnas Argentina ini unggul jauh dari Ronaldo dan Neymar dengan 24 assist, sementara Ronaldo, 13 assist, dan Neymar, 14 assist.

Sedangkan Neymar, unggul dalam urusan konversi gol. Striker timnas Brasil itu menjadi yang terbaik dengan mencatatakan shot conversion sebesar 22,1%. Messi ada di posisi kedua dengan catatan 21,4%, dan Ronaldo,16%. “Ini menjadi momen yang paling special.  Ini luar biasa karena meraih lima gelar. Jauh lebih dari apa yang aku impikan saat kecil," kata Messi saat menerima penghargaan.

Tags Olahraga Tangerang