TANGERANGNEWS.com-Anak-anak asuhan Widodo C Putro membuktikan bahwa Persita memang layak naik kasta ke Liga 1. Dalam pertandingan perdana melawan Bali United, Kito Chandra dan kawan-kawan mampu menahan imbang juara bertahan dengan skor 0-0, Minggu (1/3/2020).
Pertandingan yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianjar itu dimulai pukul 21.40 WITA.
Persita yang berkostum putih-putih, sempat membuat gempar pengunjung stadion, karena di menit ketiga, gawang Bali United bobol. Namun, goal itu dianulir wasit karena offside.
Kedua tim kemudian berusaha saling menekan, lapangan yang basah karena sempat turun hujan pada sore hari, membuat Bali United kewalahan saat akan mengeksekusi bola ke arah gawang yang dijaga ketat Anas Fitranto.
Tensi permainan terus meningkat, meski bola sebagian besar dikuasai Bali United, namun upaya untuk membobol gawang Persita selalu kandas.
Bahkan, di menit ke-33, Ricky Fajrin, pemain Bali United dengan nomor punggung 24 dihadiahi kartu kuning oleh wasit Asep Yandis dari Jawa Barat, karena mengganjal keras Samsul Arif, Skuad Persita nomor punggung 9.
Satu kesempatan membobol gawang Bali United terjadi di menit ke-35, sebuah tendangan keras Daniel Mateo Bustos mengarah ke gawang Bali United yang digawangi Wawan Hendrawan. Namun, upaya memetik skor itu hanya berbuah tendangan pojok.
Hingga turun minum di babak pertama, kedua tim tak mampu menembus gawang lawan meski telah diberikan perpanjangan waktu tiga menit.
#GOOGLE_ADS#
Memasuki babak kedua, Bali United kembali lebih dominan menguasai bola. Gawang Persita berkali-kali dalam keadaan berbahaya.
Seperti yang terjadi di menit ke-53, sempat terjadi kemelut di depan gawang Persita saat bola dari sebuah tendangan Bali United gagal ditangkap Annas Fitranto. Namun, gawang Persita berhasil diselamatkan, dan hanya kembali berbuah tendangan pojok.
Posisi Bali United lebih diuntungkan di babak kedua, karena kondisi di depan gawang Persita relatif lebih kering, tidak ada genangan air. Sehingga, berkali-kali upaya menekan lini pertahanan belakang Persita terus dilakukan, namun upaya itu tidak membuahkan hasil, meski beberapa tendangan keras dan sundulan hampir membuat Persita kebobolan.
Bertubi-tubi, Bali United menekan lini pertahanan Persita, sehingga peluang gol terjadi di menit ke-55, 57 dan 58.
Persita yang kalah dalam penguasaan bola berusaha bermain cepat saat menggiring bola ke arah gawang Bali United.
Pola bermain cepat dan cenderung keras, membuat beberapa pemain sempat terkapar di rumput hijau, dan membuat Kepala Pelatih Widodo C Putro melakukan pergantian pemain.
Hingga peluit wasit berbunyi panjang di akhir babak kedua, skor tidak berubah, tetap 0-0.
Keberhasilan Persita menahan imbang Bali United membuat Pendekar Cisadane mengantongi 1 poin dari laga perdana Shofie Liga 1 2020 tersebut.
Menanggapi skor imbang yang diraih anak didiknya, Pelatih Kepala Persita Tangerang, Widodo C. Putro mengaku sangat bangga. Bangga dengan perjuangan para Pendekar di lapangan, terutama untuk kedisiplinan yang tinggi saat menjaga dan mempertahankan posisi mereka masing-masing.
“Ya pertandingan tadi memang pertandingan pertama kami. Biasa lah, pertandingan pertama kurang mulus, kurang lancar.
Terlihat dari beberapa kali pemain kami sering hilang bola.
Tapi saya apresiasi sekali. Pemain kami sudah bekerja dengan keras. Mereka disiplin posisi. Saat attack to defend dan defend to attack, mereka disiplin.
Dan terima kasih untuk Bali karena kami bisa membawa poin satu ke Tangerang,” ujar Widodo usai pertandingan. (RMI/RAC)