TANGSEL-Sejumlah keluhan masyarakat tertumpah pada acara Halal Bi Halal Forum Keluarga Besar Tangerang Selatan (Kerabats). Namun, yang menjadi perhatian adalah masalah Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Ciputat.
Hal itu dikatakan warga, bahwa pekerjaan rumah Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany masih terkendala pada persoalan tersebut. Nurdin, salah seorang warga Ciputat mengatakan, warga masih mengeluhkan kesemerawutan di Pasar Ciputat. Sebab, PKL masih bertengger dengan gagah berjualan di trotoar.
"PKL yang berjualan ditrotoar ini yang membuat kota kumuh. Ini sudah berlangsung sejak lama
tetapi tidak ada penataan hingga saat ini," ungkapnya, Rabu (21/08).
Dikatakan akibat banyaknya PKL di sepanjang jalan pasar Ciputat menyebabkan kemacetan.
Selain itu, disepanjang jalan yang menghubungkan Jakarta Selatan itu kerap dijadikan terminal bayangan bus dalam kota. "Sebenarnya masyarakat sudah bosan dengan kondisi ini. Keluhan sering kami sampaikan tetapi tidak ada penataan dari Pemkot Tangsel," katanya.
Ia mencontohkan semerawutnya blok G pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat bisa ditata oleh Gubernur Jokowi. Saat ini sudah tertata rapi dan tidak ada lagi PKL yang mangkal di lokasi tersebut.
"Pemimpin ini yang dibutuhkan di Kota Tangsel. Bisa menata kotanya dengan baik," ucapnya.
Anggota Komisi II DPRD Kota Tangsel Al Mansyur menilai problema penataan pasar Ciputat sudah lama menjadi catatan penting pihaknya. Saat ini pihaknya tengah membahas Raperda tentang penataan pasar tradisional.
"Untuk penataan PKL dan sampah pasar tradisonal masih terkendala belum diserahkannya aset dari Pemkab Tangerang," ucapnya.
Tags