Sabtu, 23 November 2024

Polisi Periksa Enam Saksi Kasus Jaksa Penodong Senjata

ilustrasi senpi(tangerangnews / tangerangnews)

TANGERANG-Enam orang saksi peristiwa jaksa 'koboi' sudah diperiksa Polsek Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (4/9). Meski demikian, Jaksa Marcos Panjaitan itu  belum diperiksa petugas.  Perlu diketahui sebelumnya, jaksa tersebut membela istrinya karena memakirkan kendaraan dengan posisi yang salah,  di sebuah SPBU yang ada di wilayah Serpong BSD. Hal itu pun kemudian dilaporkan managemen SPBU ke Polsek Serpong.
 
 
"Sudah ada 6 saksi yang kami periksa. Yakni inisial P, M, Z, T, I dan M," ujar Kapolsek Serpong Kompol Muhammad Iqbal, saat ditemui di ruanganya, Rabu (4/9).
 
Kesemua saksi tersebut merupakan karyawan SPBU 3415317 Rawa Mekar, Serpong Kota Tangsel, saat kejadian berlangsung. Dari hasil pemeriksaan sementara, Kompol Iqbal menuturkan, Jaksa Marcos Panjaitan  bukan menodongkan senjata apinya, melainkan meletakannya diatas meja petugas SPBU.
 
"Saat kejadian, Jaksa M bukan menodong. Melainkan ngomel-ngomel sembari menunjukan senjatanya dia diatas meja petugas," jelasnya. Karena ketakutan, salah seorang petugas SPBU tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit.
 
Setelah kejadian, manager SPBU dan petugas pun langsung melaporkan kejadian tak menyenangkan tersebut ke Polsek Serpong. Hingga akhirnya, enam orang saksi yang juga karyawan SPBU diperiksa polisi hingga jam 3 dini hari.
 
"Kasie Pidum Tigaraksa juga sudah mengecek kebenaran kejadiannya kesini. Dia ingin memastikan kebenaran kronologinya," ujar Kompol Iqbal.
 
Setelah pemeriksaan saksi ini, rencananya Jaksa Marcos  akan dipanggil kepolisian untuk dimintai keterangannya. "Pelaku terancam pasal 335 KHUP atas perlakuan tak menyenangkan, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara," tutur Kompol Iqbal.
 
Sementara itu, aksi jaksa Marcos mendapat kecamatan aktivis di Tangerang dengan mendemo Kajari Tangerang agar mencopot Marcos.
Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri Tigaraksa Kabupaten Tangerang Musa mengatakan, Marcos Panjaitan merasa terpancing dengan aduan istrinya yang ribut mulut dengan salah satu karyawan di SPBU tersebut.
Kemudian, dia meletakan korek api yang mirip dengan senjata api di meja tempat manajemen SPBU itu ingin mendamaikan perstiwa itu. “Jadi markus tidak memiliki senjata api,” katanya. Ditanya jenis senjata apa  korek api tersebut?  “Saya kira bisa dilihat dengan kasat mata itu mainan, saya sendiri coba-coba  yang keluar bukan apa-apa, tetapi api. Itu korek api,  dia memang perokok,” ujarnya.  
 
Ketika ditanya kemungkinan dia punya dua, yang asli dan korek api.  Musa mengatakan, Marcus tidak punya senjata api, dia hanya memiliki satu-satunya itu.
“Waktu permasalahan itu terjadi juga langsung diselesaikan dengan baik hari itu juga (kemarin).  Jadi istrinya terburu-buru mau buang air besar, kendaraannya masuk dari arah yang seharusnya keluar . Kemudian diparkir disitu. Istrinya dapat teguran, kemudian terjadi cekcok mulut,” tuntasnya.
Tags pemotong kelamin Penembakan Tangerang Perampokan Tangerang