TANGSEL-Dipenghujung akhir tahun, persediaan gas elpiji ukuran tiga kilogram di Kota Tangsel mulai langka. Kondisi ini pun mulai dikeluhkan sejumlah konsumen. Kelangkaan sudah terjadi sejak minggu lalu.
Salahseorang pengecer gas tiga kilogram, Baihaki mengatakan, sejak seminggu ini gas yang biasa disebut juga gas melon susah didapat.
Meskipun ada akan dibatasi oleh agen yang menjual. Hampir semua persediaan gas epliji disejumlah agen kosong.
"Setiap minggu biasanya dapat 30 tabung gas dari agen. Tapi sekarang hanya 17 tabung gas saja," ungkapnya saat ditemui, Jumat (27/12).
Dikatakan dengan stok 17 tabung gas perminggu sangat kekurangan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Padahal, konsumen banyak yang
menanyakan. Namun, tabung gas yang dijualnya terbatas.
"Sudah susah, kata agen sih, dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE)nya ada pengurangan," ucap warga Pakulonan, Serpong Utara itu.
Menurutnya kondisi ini dikeluhkan pembeli karena langka. Lantaran, ketersediaan gas terbatas. Kadang, ada pembeli, terpaksa harus gigit jari pulang ke rumah tanpa membawa tabung gas karena kehabisan stok. Para pembeli seakan terpaksa membelinya meskipun harganya naik dari Rp14 ribu menjadi Rp18 ribu, bahkan sampai Rp20 ribu.
"Sebenarnya bukan hanya pembeli yang resah, sayapun selaku pedagang juga turut resah dengan kondisi ini", ucapnya.
Dirinya berharap, pemerintah daerah dapat segera melakukan antisipasi terkait kelangkaan tersebut. "Bukan saya saja yang berharap kelangkaan gas bisa segera diantisipasi. Konsumen juga berharap yang sama," katanya.
Pegawai Penyidik Negeri Sipil (PPNS) untuk Pengawasan Barang Beredar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangsel, Cahyana mengaku belum mendapatkan laporan adanya kelangkaan gas ukuran tiga kilogram.
"Saya belum dapat laporanya. Jika terjadi kelangkaan, akan koordinasikan dengan migas provinsi titik mana saja yang mengalami kelangkaan tabung gas epliji," katanya.