TANGSEL-Walaupun di area Kota Tangsel ada sembilan unit rumah sakit swasta, namun bertarif mahal. Sedangkan, untuk masyarakat kurang mampu pilihannya, puskesmas dan RSU Tangsel masih manjadi pilihan utama.
Atas dasar tersebut Yayasan Transformasi Bangsa membangun Rumah Sakit tanpa kelas yang diberinama Rumah Indonesia Sehat (RIS) Hospital. RS tersebut berlokasi di Jalan Astek Jaya, Kelurahan Lengkong Gudang Timur, Serpong, Kota Tangsel.
Direktur RIS Hospital Bambang Susanto mengatakan, tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan kesehatan dengan mutu yang baik dengan tarif yang terjangkau, khususnya untuk masyarakat yang kurang mampu.
"Dengan konsep pelayanan dan fasilitas setara dgn klinik swasta dan sangat terjangkau untuk warga," katanya, Jumat (21/2).
RS tanpa kelas ini dibuka untuk membantu masyarakat kurang mampu. Sampai saat ini pihaknya sudah melayani kuranglebih 30 ribu pasien yang kurang mampu. Saat ini fasilitas yang dimiliki RS tersebut antara lain: Dokter umum, dokter gigi, Bidan ( pemeriksaan hamil dan KB), Sirkumsisi/sunatan, Depo obat, laboratorium sederhana dan Rontgen.
"Kami bekerjasama dengan Pemkot Tangsel untuk membangun rumah sakit tanpa kelas. Semua pasien diperlakukan sama, tidak ada kelas VIP, kelas satu, dua atau tiga, semua kamar perawatan memiliki tarif yang sama, sehingga biaya untuk berobat jalan dan rawat inap dapat ditekan serendah mungkin," ujarnya.
Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menyambut positif kehadiran RS tanpa kelas ini. Meskipun, sejumlah rumah sakit termasuk RSU Kota Tangsel ada. Tetapi masyarakat tetap membutuhkan RS denga biaya minim.
"Saya kira tidak dipungkiri jika masalah kesehatan sangat penting untuk warga," ujarnya.
Ia berharap kehadiran RS tanpa kelas ini bisa membantu dengan masyarakat yang kurang mampu. Dengan demikian, warga yang mengeluhkan sakit bisa langsung ke RS dengan pelayanan yang maksimal.
"Administrasi pasien juga jangan dibikin ribet. Kasihan pasiennya," ucapnya.