TANGERANG-Permasalahan seputar pengelolaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tangerang Raya (Kota Tangerang, Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang), dibahas oleh DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Tangerang kepada pengusaha SPBU di Tangerang, Selasa (29/4).
Permasalahan tersebut diantaranya adalah tentang keamanan atau safety yang tidak boleh ada kabel listrik yang tidak tertutup, lokasi parkir kendaraan karyawan SPBU di pulau pompa, serta alat pemadam kebakaran yang tidak berfungsi.
Tak hanya itu, dalam pembahasannya Hiswana Migas juga membahas tentang adanya Losses atau Bahan bakar minyak yang dikirim dari depot Pertamina ke SPBU yang berkurang.
Hal itu dipaparkan oleh SR Region III Ayub Ritto. Menurutnya, pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan 28 SPBU yang melakukan pengisian di depot Pertamina Tanjung Geram.
“Tujuannya untuk menyelesaikan Losses tersebut dan rapatnya di depot Tanjung Gerem Cilegon, tapi saya akan berkoordinasi dengan Korwil Kabupaten nantinya,” ujar Ayub.
Pembahasan permasalahan SPBU tersebut sekaligus dilakukan perkenalan pengurus dan Ketua DPC Hiswana Migas Tangerang kepada para Pengusaha SPBU.
Turut hadir dalam pembahasan tersebut, Ketua DPC Hiswana Whari Prihantono, Sekretaris Ahmad Tomie, Wakil Ketua Bidang SPBU, Teddy. S dan Dedy Martiaz Bendahara serta 81 pengusaha SPBU.
Dalam acara ini Ketua DPC memperkenalkan para korwil yaitu untuk Kota Tangerang, Syukur, Kabupaten Tangerang Faiz dan Tangsel Rulsan Gani.