Jumat, 22 November 2024

Airin Muncul Bagus di Kompas & TV One, JPTS Gelar Diskusi

Sejumlah aktifis JPTS Tangsel saat berdiskusi soal dua media yang memunculkan Airin ditengah hiruk pikuk Pilkada Tangsel. (Dira Derby / TangerangNews)


TANGSEL-Kemunculan Wali Kota Airin Rachmi Diany di Harian Nasional Kompas pada 21 April 2015 dan acara Satu Jam bersama Airin Rachmi Diany di TV One semalam,  membuat para aktivis yang berkelompok dalam Jaringan Pemilih Tangerang Selatan gerah.

Mereka pun menggelar acara diskusi untuk membahas hal tersebut, yang berujung meminta kepada media untuk menjelaskan dimana letak keberhasilan Airin pada tema Smart City.

Hadir dalam kesempatan diskusi yang digelar di kedai kopi yang berlokasi di BSD City, Serpong, Kota Tangsel, antara lain Pimpinan Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo, Syaiful Mujadi CEO Saiful Mujadi Research and consulting, Ade Armando pengamat media, Ade Irawan Koordinator ICW,Stanley Adi Prasetyo Dewan Pers, Bonnie Triyana Sejarawan.

Acara tersebut digelar sore hari tadi, Minggu (26/4/2015). Pimpinan Redaksi Kompas menjadi sorotan dalam diskusi tersebut, pasalnya para aktifis itu menduga ada pesanan, serta penulisan yang tak berstandar ulasan Kompas yang selama ini menjadi koran rujukan bagi para aktifis.

"Sampai satu halaman penuh begini,bukan berita ini, tetapi Advertorial. Tetapi kenapa tidak dituliskan saja bahwa ini adalah Advertorial, ini seakan pembodohon kepada kami pembaca setia, ada pula loga PGN (Perusahaan Gas Negara)," ujar Ade Armando pengamat media, yang membahas terbitan kompas pada 21 April 2015 lalu tentang Airin yang menuturkan soal smart city.

Sedangkan soal penayangan di TV One semalam tentang Satu Jam Bersama Airin Rachmi Diany, Ade Armando menyatakan, juga ada keanehan. Biasanya, TV akan menayangkan suatu acara yang sedang hangat atau hot topik, tetapi keanehan terjadi semalam. "Sampai saya lihat, sang pembawa acara Indri kesulitan memanggil Airin saat pembukaan. Ini lah Wali Kota tercantik, loh..kok, menurut saya kecuali sebelumnya ada hot topik tentang pemimpin cantik, baru masuk diakal," ujar Ade.

Namun, itu semua dibantah Pemimpin Redaksi Kompas, menurut Budiman, tidak ada kaitan antara TV One semalam dengan berita Airin di Kompas.

"Bahwa ada PGN yang mensponsori iya. Tetapi bukan dibayar Airin. Tidak ada uang sepeser pun dari Airin. Pertama saya juga jelaskan, bahwa Kompas memang sedang mengangkat 92 kota yang smart city. Jadi ini tidak hanya di Tangsel, semua akan kita ulas," terangnya.

Budiman juga menyatakan, bahwa soal Airin tidak memiliki legitimasi moral, itu adalah penilaian-penilaian yang muncul.
Media, kata dia,  tidak memonopoli kebenaran, silahkan komentari ada ruang-ruangnya, seperti melaporkan ke Ombudsman dan Dewan Pers.

"Tetapi bahwa belum jadi kritis dalam tulisan itu, saya ucapkan terima kasih atas kritiknya. Tetapi, kalau melihat konteks hanya hari itu, rasanya tidak lah. kita sering menggambarkan kemiskinan di Tangsel.
Kami terbuka. Kami juga tidak mengkaitkan ini dengan politik, waktu Pilkada masih panjang," tuturnya. 


Namun, hal itu dianggap Saiful Mujani sebagai bahan tertawaan. Dia menggap Kompas tidak peka terhadap situasi bahwa Tangsel sedang akan menggelar Pilkada. Selain itu, kata dia, dirinya bingung kenapa Kompas bisa memberikan tempat kepada Airin.

"Kompas seharusnya peka, ini orang dari kroni koruptor besar di Banten. Tetapi, bahwa secara manusiawi, saya kalau bertemu suka bilang,  Bu Airin sudah lah, berdoa Istighfar. Mestinya berdiri saja tak sanggup itu lutut. Jadi terus terang waktu pilkada lalu, ternyata di daerah Tangsel ada masalah, tak ada yang berani,  terpaksa kita dukung Arsid, Andre yang kerjaannya cengar-cengir di TV, karena tidak ada. Tolong lah sensitif. ada apa gerangan dengan Kompas,"tuturnya.
 

Tags Airin Rachmi Diany Pilkada Tangsel 2015 Saiful Mujani