TANGSEL-Sugeng Sukarsono,seorang pilot pesawat latih milik Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) yang terhempas saat melakukan pendaratan di Lapangan Udara Pondok Cabe, Kota Tangerang Selatan pada Kamis (7/5) lalu, tutup usia pada Jumat (8/5) sekitar pukul 12.41 WIB.
Sugeng tewas akibat peristiwa yang terjadi saat itu, karena dirinya menderita luka bakar hingga 70%. Kepergian pilot Sugeng Sukarsono meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga besar.
Almarhum dikenal baik oleh rekan dan tetangganya. Selain itu Sugeng juga dikenal rajin salat ke masjid. Keluarga dan tetangga tidak menyangka almarhum akan berpulang karena kecelakaan pesawat. Sebab Sugeng dikenal mahir.
Almarhum meninggalkan satu orang istri Tita Novianti dan empat orang anak. Keluarga pilot yang juga Atlet SEA Games Sugeng Sukarsono mendapat kabar duka dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, bahwa sang pilot telah tiada dari istrinya melalui sambungan telepon.
"Saya yang pertama kali dapat kabar tadi. Istrinya Pak Sugeng telepon, Pak Sugeng meninggal pukul 12.41 WIB," ujar Namsiatun kerabat korban yang ditemui di rumah duka Sugeng yang berlokasi di Jalan Heligenia Blok D11, No.33 Perumahan Pamulang Indah Mas, Pamulang, Kota Tangsel.
Setibanya dirumah duka pada pukul 16.20 WIB, jenazah Sugeng disambut haru tangis keluarga dan kerabat dekat. Kemudian sekitar pukul 17.50 WIB, pria yang baru tinggal di kompleks perumahan itu langsung dimakamkan di Pemakaman Pondok Benda, Pamulang, Kota Tangsel.
Sugeng yang tutup usia pada umur 56 tahun. Dia juga dikenal sebagai seorang instruktur perakitan Pesawat Jabiru di SMK 29 Jakarta. Kepala Sekolah SMK 29 Jakarta Tikno Subadi menyampaikan, bahwa almarhum adalah sosok guru yang luar biasa.
"Sugeng sangat baik di mata para guru dan murid di SMK 29 Jakarta, almarhum sangat disegani dalam hal membagi ilmu," tutur Tikno seraya menyampaikan bahwa Sugeng sudah 10 tahun mengajar di sekolah tersebut.