Jumat, 22 November 2024

Mengukur Kekuatan Masing-masing Kandidat di Pilkada Tangsel 2015

Berita Pilkada Tangsel 2015(Bambang Surambang / Tangerangnews)


TANGERANG- Tiga pasang calon telah ditetapkan maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Tangerang Selatan tahun 2015. Masing-masing dari mereka memiliki keunggulan tersendiri yang dapat menjadi modal untuk memenangkan pilkada 9 Desember 2015 mendatang.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti memetakan kekuatan masing-masing kandidat, yaitu Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie yang diusung partai Golkar, PKS, PKB, Nasdem, PAN, dan PPP; Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra yang diusung partai Demokrat dan Gerindra; dan pasangan Arsid-Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri yang diusung PDI Perjuangan dan Hanura.

Ada kesamaan antara pasangan Airin-Benyamin dengan Arsid-Elvier dalam hal basis massa di kalangan menengah ke bawah. Sedangkan pasangan Ikhsan-Li Claudia atau Alin, dianggap lebih bisa memenangkan hati masyarakat Tangerang Selatan di kelas menengah ke atas.

"Menariknya, Ikhsan Modjo mungkin akan laris manis di kalangan menengah ke atas. Dan itu jumlahnya tidak sedikit di Tangsel itu. Cuma kendalanya Ikhsan ini, memastikan orang-orang ini datang ke TPS (tempat pemungutan suara)," kata Ray saat dihubungi, Kamis (30/7/2015).

Karakter pemilih di kalangan menengah ke atas yang cenderung malas ke TPS jadi tantangan sendiri bagi Ikhsan-Alin. Basis massa Airin dan Arsid sendiri dinilai sangat kuat dan tersebar di mana-mana. Tantangan bagi Ikhsan selain memastikan calon pemilihnya untuk datang ke TPS adalah juga dengan menggaet pemilih di kalangan menengah ke bawah yang rata-rata diprediksi masih akan lebih memilih Airin dan Arsid.

Dari kesamaan kekuatan basis massa di kubu Airin dan Arsid sendiri, ada perbedaan mendasar. Menurut Ray, dalam pilkada kali ini, Airin akan lebih cenderung diam, tidak banyak berpropaganda, dan lebih mengedepankan aksi nyata dan perhatian langsung kepada masyarakat. Dalam hal ini, bisa dikatakan Airin akan memperkuat pencitraannya di kalangan basis massa yang masih mendukung dirinya.

Sedangkan Arsid yang memiliki basis massa sama dengan Airin dinilai harus lebih berani "menyerang" kubu Airin agar pendukungnya bisa lebih banyak. Arsid sendiri dilihat mampu mengalahkan Airin dengan mengkritisi berbagai program yang sebenarnya belum maksimal selama pemerintahan Airin empat tahun belakangan. Arsid sendiri sebelumnya merupakan Asisten Daerah 1 Kabupaten Tangerang yang tahu tentang seluk beluk pemerintahan di Tangerang.

"Arsid masih bisa main dalam pengertian menjelaskan kepada publik segala kelemahan di Kota Tangsel. Airin dengan kasus korupsi yang menimpa keluarganya. Kalau Arsid takut-takut ngomong di wilayah itu, Arsid akan keteteran," tutur Ray.

Kubu Airin dinilai tidak bisa berbuat banyak selain memperkuat pencitraan Airin sebagai sosok calon petahana yang bisa memajukan Tangerang Selatan. Menurut Ray, Airin sudah tidak bisa menggaet pemilih kalangan menengah ke atas karena sosok Airin sangat lekat dengan isu korupsi dan praktik KKN lainnya. Meski demikian, dalam pilkada kali ini, Airin diprediksi dapat mengantongi suara minimal 30 persen.

Selain bicara calon Wali Kota, calon Wakil Wali Kota juga berperan cukup signifikan untuk menjaring suara. Ray melihat hal tersebut sangat lekat pada diri Alin yang dipasangkan dengan Ikhsan dan pada diri Elvier, pasangan Arsid. Peran Benyamin yang mendampingi Airin justru dinilai sama sekali tidak berpengaruh apa-apa karena kekuatan figur pemimpin lebih ada di diri Airin sendiri.

"Wakil lebih unggul di Ikhsan dan Arsid. Pertama, kalau Ikhsan, wakilnya representasi kelas menengah ke atas. Gaya hidupnya kelihatan mapan. Figur yang menarik, kelas menengah ke atas. Wakil Arsid juga sama dengan Alin. Punya usaha sendiri. Punya usaha rumah sakit," ujar Ray.

Alin merupakan kader partai Gerindra dan sehari-hari bekerja sebagai seorang pengusaha. Sedangkan Elvier masih menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Buah Hati Ciputat dan juga sebagai kader partai Hanura.

Wakil Airin sendiri, Benyamin, dianggap hanya akan jadi peramai dan tidak memegang peran penting dalam pilkada Tangerang Selatan. Menurut Ray, hal itu merupakan kesalahan Airin sendiri yang selama ini tidak menonjolkan kelebihan Benyamin selama menjabat di Tangerang Selatan.

Persaingan di antara ketiga pasang calon ini diperkirakan akan cukup ketat. Kubu Ikhsan dan Arsid juga diprediksi akan lebih menyerang Airin dengan isu korupsi dan dinasti kekuasaan. Tapi Airin dinilai juga masih kuat dengan basis massa yang setia kepada dirinya. Jika Airin dianggap bisa mengantongi suara masyarakat Tangerang Selatan 30 persen, maka Ikhsan dan Arsid akan bertarung di ranah 70 persen.

"Mereka harus berani berhadap-hadapan. Caranya bagaimana, mereka lebih tahu lah. Kalau ngomong soal program-program, visi-misi, masyarakat enggak akan tertarik lagi," ucap Ray.

Tags Pilkada Tangsel 2015