Jumat, 22 November 2024

Rancu Keuangan Tangsel, Fitra : Tak mungkin Rp4 Miliar adalah hibah barang

Diskusi Menyelamatkan Kota Tangerang Selatan dari Budaya Korup di RM Remaja Kuring, Jumat (4/12/2015).(Dira Derby / Tangerangnews)



TANGERANG SELATAN-Pendapatan daerah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencapai Rp6,3 trilun. Angka tersebut menjadi tanda tanya, sebab pada APBD Kota Tangsel hingga kini masyarakat hanya mengetahui bahwa Kota Tangsel tidak pernah mencapai angka tersebut.

Namun, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menyatakan, pendapatan daerah milik Kota Tangsel tersebut tercantum dalam Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) pusat.

“Dalam catatan kami yang dapati dari BPK pusat, bahwa ada dana hibah masuk Rp4 Triliun pada tahun 2014, nah ini yang masih tanda tanya. Uang sebesar itu buat apa, dan dikemanakan, apakah ada titipan dari pusat, saya juga enggak tahu, ini harus diinvestigasi,” ujar Sekjen Fitra, Yenny Sucipto,  Minggu (5/12/2015).

Pada tahun  2015 barulah Kota Tangsel normal kembali seperti tahun-tahun sebelumnya, namun hal itu menimbulkan kecurigaan, karena hanya mentargetkan Rp2,5 triliun “itu yang disebut terjadi markdown,” katanya.

Fitra juga menyatakan, komentar Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Uus Kusnadi aneh. Memang menurut Uus, Rp4 triliun adalah dana hibah dari pemerintah pusat dengan mengirimkannya dalam bentuk barang.

 “Tapi saya lupa barang apa saja yang dikirim, harus dicek lagi,” kata Uus.

Menanggapi itu, Yenny  ngotot, dia mengaku,  sudah jelas yang masuk dalam laporan pendapatan daerah pastinya adalah uang, tidak bisa barang dimasukan dalam bentuk pendapatan.

“Lebih enak ini kalau dia nyangkalnya barang, berarti sebenarnya memang ada, tapi dia mau bilang ini bentuknya barang. Itu aneh bin ajaib lagi, mana ada pendapatan daerah bentuknya barang,” ujar Yenny.

Tags Pilkada Tangsel 2015