TANGERANGNEWS.com-Persoalan sampah harus diatasi sejak tingkat rumah tangga, sehingga volume yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) semakin berkurang.
Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pun memiliki program tersebut, yaitu Rumah Minim Sampah. Program yang diklaim telah berlangsung sejak beberapa bulan yang lalu ini, berawal dengan mengedukasi masyarakat untuk mengolah sampah sejak tingkat rumah tangga.
"Kita harus edukasi menjaga lingkungan dimulai dari diri kita. Bawa botol minuman sendiri dari rumah, gunakan sedotan yang bisa di cuci dan lainnya yang bisa mengurangi sampah," ungkap Wali Kota Tangerang Airin Rachmy Diani saat digelar rapat rapat program itu di Aula Balai Kota Tangsel, Ciputat, Jumat (25/1/2019).
Sebenarnya, Lanjut Airin, konsep pengelolaan sampah model demikian hanya melanjutkan tradisi sebelumnya. Dimana, setiap sampah yang masih bisa digunakan kembali, tidak serta merta dibuang. Demikian pun dengan jenis sampah organik yang biasa diolah menjadi pupuk kompos.
"Tinggal kembali ke pola perilaku hidup kita. Mari kita banyak belajar, mudah-mudahan banyak yang jadi contoh bisa menularkan ke yang lainnya. Dimulai dari rumah dulu. Mungkin awalnya sulit, manakala kita berhasil dari rumah maka akan mempengaruhi lingkungan kita," jelasnya.
Namun kembali menerapkan pola hidup demikian pun diakuinya diawal akan terasa berat. Karena, kata dia, saat ini, pola hidup instan telah menjadi budaya dalam masyarakat. Namun, ia berharap, mulai tumbuh kesadaran bahwa lahan untuk mengelola sampah di Tangsel pun sangat terbatas. Sehingga, mengolah sampah sejak di tingkat rumah tangga menjadi budaya masyarakat Tangsel.
"Jumlah penduduk Tangsel tak sebanding dengan lahan yang terbatas. Oleh karenanya, kita harus kembali hidup ramah lingkungan untuk menjadi Tangsel yang bersih," imbaunya.
#GOOGLE_ADS#
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tangsel, Toto Sudarto, mengatakan bahwa program rumah minim sampah ini sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu. Ia mengaku optimis, melalui program ini, Tangsel akan bebas dari sampah.
"Dari 9 orang pelopor rumah minim sampah bisa mengurangi 43 hingga 90 persen dari sampah rumah tangga yang ada. Jika ini dikembangkan hingga 200 komunitas yang ada, rasanya kita optimis 2021 Tangsel akan bebas sampah," ujarnya.
Kata dia, Wali Kota Tangsel terus berupaya untuk mengatasi persoalan sampah di daerah yang masuk tipe perkotaan itu, sehingga program itu diharapkan menjadi solusi terbaik.
"Kita sudah bekerjasama dengan Jawa Barat untuk membuat PLTSa. Bagaimana PTLSa kita bisa terbangun dengan percepatan. Mudah-mudahan bisa terwujud 2020 sehingga sampah bisa kita tangani," tambahnya.
Toto juga mengatakan, pihaknya akan sangat terbantu jika ibu-ibu dapat memilah sampah sejak dari rumah. "Jika semua ikut serta, maka bisa lebih mudah lagi. Kami terus berupaya bagaimana caranya agar sampah bisa tertanggulangi," tukasnya.(RMI/HRU)