TANGERANGNEWS.com-Selama bulan Ramadan 1440 Hijriyah ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tangsel beserta Dinas Kesehatan Tangsel dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Serang, Banten, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah pasar untuk memeriksa bahan makanan serta makanan (pangan).
Salah satu aktivitas untuk menguji makanan yang beredar bebas dari bahan yang berbahaya bagi kesehatan, tim gabungan tersebut kembali menemukan pangan mengandung formalin dan boraks di Pasar Modern Bintaro, Tangsel, Jumat (17/5/2019).
"Tadi dari hasil laboratorium makanan, kami mengambil 23 sampel makanan, baso, tahu, kikil ada dua terindikasi formalin dan borak. Jenis mie dan satu lagi itu bahan dasar untuk membuat kerupuk tidak boleh dijual, bahan dasarnya borak," ujar Kepala Labkesda Dinkes Tangsel Dokter Hanum Latifa usai melakukan pengecekan.
Ditambahkan personel BPOM, bahwa berdasarkan hasil uji laboratorium di lapangan tersebut, mie kuning tersebut mengandung bahan berbahaya. Hasil uji tersebut akan diperkuat kembali dengan uji di laboratorium.
#GOOGLE_ADS#
"Dampaknya (bagi) kesehatan, untuk formalin dampak jangka panjang 10 tahun ke depan l, bisa ke gagal ginjal dan kanker," kata Faisal Mustofa Kasie Pemeriksaan BPOM Banten.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tangsel Maya Mardiana mengungkapkan pelaksanaan sidak kali ini selain melakukan pengecekan keamanan bahan makanan juga untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dan kestabilan harga jelang Idul Fitri.
"Sidak kali ini tujuannya adalah untuk ketersediaan bahan pokok, kemudian untuk stabilisasi harga sembako menjelang Idul Fitri. Kemudian ada juga sidak pangan berbahaya baik bahan baku maupun bahan pangan yang siap saji oleh Dinkes, BPOM, satgas Polres turun kelapangan agar pasar tradisional aman baik ketersediaan, harga dan keamanan," jelas Maya(RMI/HRU)