TANGERANGNEWS.com-Dalam dua pekan terakhir, warga Tangsel positif tertular virus Corona meningkat. Data tersebut terpantau dari publikasi resmi Pemkot Tangsel.
Berdasarkan data yang dilansir TangerangNews dari satuan Gugus Tugas COVID-19 Tangsel yang dipublikasikan di laman https://lawancovid19.tangerangselatankota.go.id/, Senin (14/9/2020), pada periode 1 sampai 14 September, bertambah sebanyak 85 warga Tangsel terkonfirmasi positif COVID-19.
Dikonfirmasi awak media, Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyebut, peningkatan jumlah dipicu kasus impor (imported case), yaitu warga tertular di luar wilayah Tangsel.
"Memang ada penambahan kasus konfirmasi positif di Tangsel. Itu rata-rata imported case, hasil interaksi mobilitas warga keluar Tangsel," ujar Benyamin, Senin (14/9/2020).
Bahkan, kasus impor mendominasi jumlah kenaikan kasus Corona tersebut. Hal ini karena mobilitas warga ke luar Tangsel.
#GOOGLE_ADS#
"Kasus-kasus konfirmasi positif yang meningkat belakangan ini, 75 persen diantaranya adalah hasil interaksi warga Tangsel di luar Tangerang Selatan," kata dia.
Diketahui, warga Tangsel sebagian besar beraktivitas di wilayah sekitar Jabodetabek, terutama Jakarta. Masyarakat komuter lebih rawan mudah tertular karena tingginya aktivitas di luar rumah.
"Tanpa sadar mereka membawa virus ke lingkungan di Tangsel. Akhirnya menular ke keluarga, lingkungan atau dirinya sendiri. Tertularnya bukan di Tangsel. Tapi di luar Tangsel, lalu dibawa ke Tangsel," tuturnya.
Menyikapi hal demikian, Benyamin pun mewacanakan akan memperketat kembali wilayah di Tangsel, terutama yang berbatasan langsung dengan daerah zona merah Corona.
Selain itu, peran warga melalui tim gugus tugas di tingkat kelurahan, RT dan RW akan didorong kembali keaktifannya untuk mengedukasi warga dan melindungi lingkungannya dari ancaman terpapar Corona.
Hingga 14 September 2020, warga terkonfirmasi COVID-19 di Tangsel tembus 880 kasus. 740 pasien sembuh, 91 pasien positif masih dirawat, dan 49 pasien positif meninggal.(RMI/HRU)