TANGERANGNEWS.com-Dalam memilih hewan kurban, kesehatan menjadi salah satu faktor utama yang harus diperhatikan.
Marak-nya pedagang hewan kurban di Tangerang Selatan, harus membuat konsumen lebih berhati-hati dalam memilih.
Guna memastikan kesehatan hewan kurban, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangerang Selatan melakukan pengawasan kepada setiap lapak penjual.
Dalam pengawasan itu, petugas menemukan sejumlah penyakit yang diderita oleh hewan kurban yang diperjualbelikan oleh sejumlah pedagang.
"Kami sudah melaksanakan pengawasan ke lapangan. Penyakit yang ditemukan, antara lain keseleo, abses, enteritis," papar Kepala Seksi Peternakan DKP3 Kota Tangsel, Sandra Larasati saat dikonfirmasi pada Senin, 12 Juli 2021.
Kendati demikian, Sandra memastikan bahwa penyakit yang ditemukan itu tidaklah berbahaya dan masih dapat dikonsumsi.
#GOOGLE_ADS#
"Yang sakit hanya beberapa, tidak lebih dari lima ekor," imbuhnya.
Dalam pemeriksaan tersebut, ia beserta jajarannya berfokus pada empat kriteria penilaian terkait penjualan hewan kurban tersebut.
Mulai dari jaga jarak, penerapan kebersihan personal, pemeriksaan awal, dan sanitasi.
"Jumlah hewan yang kami sudah periksa, diantaranya sapi sebanyak 2.397 ekor, kerbau 44 ekor, kambing 1.865 ekor, dan domba 820 ekor. Ada 54 dokter hewan yang ditugaskan," terangnya.
Ia menyebut, pemeriksaan hewan kurban ini akan terus dilaksanakan.
Sejauh ini, pihaknya telah bergerak ke sebanyak 15 kelurahan se-Tangsel.
Dalam pemeriksaan itu, ia akan memberikan sertifikasi bagi setiap hewan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi.
"Kami memberikan surat SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) dan stiker sehat yang sudah kami periksa. Jadi ciri hewan yang sehat terdapat stiker sehat, " pungkasnya.