TANGERANGNEWS.com-Puluhan pengurus dan anak di Yayasan Panti Asuhan Al Mubarokah, Pamulang, Tangerang Selatan menjalani swab massal antigen pada Kamis, 22 Juli 2021.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah penelusuran (tracing) atas kasus penyebaran COVID-19.
Pasalnya, terdapat salah satu pengurus yang sebelumnya telah dinyatakan positif dan menjalani isolasi mandiri di panti asuhan tersebut.
"Awalnya itu kita kedapatan salah satu pengurus yang mengalami gejala demam, batuk, dan saturasi oksigen yang rendah. Akhirnya kita lakukan swab PCR dan hasilnya positif," ujar salah satu pengurus yayasan, Zainudin.
#GOOGLE_ADS#
Atas adanya salah satu pengurus yang positif, yayasan yang terletak di dekat lapangan terbang Pondok Cabe tersebut harus menerapkan protokol yang ketat.
Hingga dirinya pun berinisiatif untuk mengabarkan kabar itu melalui media sosial miliknya terkait permohonan bantuan.
#GOOGLE_ADS#
"Awalnya untuk hanya teman-teman saya karena dengan kondisi yang cukup sulit ini. Dari situ, akhirnya sampailah ke Kapolres Tangerang Selatan," ujar Zainudin.
Atas kondisi demikian, ia bersyukur mendapat perhatian dari jajaran Polres Tangsel dan Polsek Pamulang yang telah bergerak cepat. Dengan melakukan penelusuran kasus melalui swab antigen secara massal.
"Dari hasil swab tersebut yang terkonfirmasi terdapat dua yang reaktif. Dari total ada 39 anak dan pengurus," imbuh Zainudin.
#GOOGLE_ADS#
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin menuturkan, selain melakukan tracing melalui swab massal, pihaknya juga turut menyalurkan bantuan berupa sembako dan vaksinasi COVID-19.
"Ya ini upaya kami melakukan vaksinasi mobile ke tempat- tempat yang belum tersentuh melaksanakan vaksin," kata Iman di lokasi yang sama.
Ia berharap, bantuan dan pelaksanaan vaksinasi tersebut dapat meringankan beban para pengurus yayasan dan anak asuh dalam menghadapi pandemi yang berkepanjangan ini.
"Mudah-mudahan semua upaya ini terus dapat membuahkan hasil yang membahagiakan dan menyelamatkan masyarakat Tangsel khususnya. Sehingga kita bisa terlepas dari pandemi COVID-19," pungkasnya.