TANGERANGNEWS-Merespons dinamika Pilkada Tangsel . Jaringan Pemilih Tangerang Selatan (TJPTS) menuding, adanya dugaan kejanggalan di beberapa kelurahan di Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur menunjukkan dugaan penggelembungan suara oleh pasangan Nomer 4 Airin Rachmi Diany- Benyamin Davnie.
"Sangat bisa dipahami kalau pasangan nomer 3, Arsid-Andre akhirnya menolak menandatngani berkas acara penghitungan suara," kata Ali Irvan Sekretaris JPTS.
JPTS, kata dia, telah mengumpulkan sagala bentuk pelanggaran dan dugaan kecurangan yang terjadi di Pilkada Tangsel dan membantu pihak yang akan mempersoalkan dan memperkarakan pelanggaran secara hukum.
" JPTS menaruh perhatian khusus terhadap isu yang berkembang tentang keterlibatan birokrasi selama proses Pilkada hingga penghitungan selesai. JPTS tidak akan mentolerir Pilkada yang dikotori oleh campurtangan birokrasi," tegasnya.
Sementara itu, Veru Muchlis Sekretaris Tim Sukses Airin-Benyamin mengatakan, pihaknya akan sangat terbantu jika sampai JPTS menemukan adanya pelanggaran itu. Menurut Very, pihaknya selama ini yang selalu dizhalimi. “Kami dikira bermain mata dengan KPU,
Panwaslu bahkan sampai kami dituduh melakukan santet. Kami sering di konfirmasi terkait hal itu. Dizaman seperti ini, kok bisa seperti itu. Kami tegaskan, kami melakukan kampanye dengan modern, mulai dari isu go green, taman bacaan adalah bukti kami melakukan kampanye modern,” tegasnya.
(dira)
Tags