TANGERANGNEWS.com-Agen travel hiking asal Pamulang, Kota Tangerang Selatan, diduga melakukan penipuan, terhadap para peserta pendaki gunung yang menggunakan jasanya.
Kasus penipuan ini diviralkan di media sosial oleh salah satu korbannya, Anggi Wahyuda, 21, asal Binjai, Medan.
Anggi mengatakan, kasus ini bermula ketika ia dihubungi pemuda bernama Derry Widjaya, asal Pamulang, Tangsel, yang mengaku agen travel Komunitas MDPL Nusantara, pada Oktober 2021, lalu.
Anggi yang merupakan influencer pendaki gunung ini diajak bekerja sama untuk membuat trip pendakian ke Gunung Rinjani, Lombok.
“Awalnya nolak karena saya di Medan, tapi pendakiannya ke Gunung Rinjani di Lombok, kan jauh tuh. Tapi saya dijanjikan tiket dan kebutuhan selama di sana nanti ditanggung,” katanya ketika dihubungi TangerangNews, Selasa 4 Januari 2022.
Dalam kerjasama itu, Anggi diminta mempromosikan travel Komunitas MDPL Nusantara. Lalu fotonya digunakan sebagai promosi lewat flyer untuk menarik konsumen.
“Karena saya pendaki juga sering bikin konten di Instagram, jadi memang mau makai saya untuk mencari pelanggan. Menurut saya ini menarik, ya saya jadikan,” ujar Anggi yang juga berprofesi sebagai Stand up Comedian ini.
Keduanya pun deal dengan jadwal keberangkatan pada 23 Oktober 2021. Namun masalah mulai muncul seminggu sebelum keberangkatan. Anggi meminta tiket untuk perjalanan ke Lombak, namun Derry beralasan tiketnya belum ada.
“Hal ini berlangsung sampai beberapa hari sebelum berangkat. Waktunya sudah mepet tapi tiketnya belum dikasih. Akhinya dia bilang saya untuk beli tiket sendiri dulu, dia janji akan diganti,” jelasnya.
#GOOGLE_ADS#
Setelah sampai Lombak, Anggi tidak juga bertemu dengan Derry. Padahal dia sudah bersama lima pendaki lain yang menunggunya. Setelah dihubungi berkali-kali tapi tidak juga sampai.
Di sana Anggi sempat ditelantarkan. Hingga akhirnya dia dan peserta lain berangkat lebih dulu ke Gunung Rinjani meninggalkan Derry.
“Dihubungi susah, alasannya masih di jalan tapi enggak sampai-sampai. Hampir 24 jam kemudian, dia baru muncul di Pos Gunung Rinjani. Di sini mulai curiga, kok travel pelayanannya seperti ini. Tidak ada tanggung jawabnya sama konsumennya,” terangnya.
Anggi mengaku, setelah pendakian selesai, biaya tiket dan perjalanan selama di Lombok pun tidak diganti. Dia sendiri telah habis biaya sekitar Rp2,5 juta.
“Dia janji nanti diganti saat pulang, tapi tidak diganti juga sampai saat ini. Sudah banyak alasan dompetnya hilang segala macam,” jelasnya.
Yang lebih parah lagi, teryata Derry meminjam uang ke peserta pendakian dengan alasan untuk biaya tiket Anggi pulang pergi. Hal ini tak hanya dilakukan terhadap rombongan Anggi, tapi juga kepada 11 peserta lain yang berangkat pada trip berikutnya di bulan Desember 2021.
“Jadi dia jual nama saya buat pinjam-pinjam uang, dan itu tanpa sepengetahuan saya. Uangnya pun tidak saya pegang sepeser pun. Apalagi di trip bulan Desember, ada 11 orang diminta uang katanya buat tiket saya, padahal saya tidak ikut. Informasinya total Rp27 juta,” jelasnya.
Anggi menilai, hal ini sudah merupakan aksi penipuan sehingga ia memutuskan untuk memviralkannya di media sosial pada Senin 3 Januari 2021, kemarin. “Supaya tidak ada lagi yang jadi korban. Saya sebenarnya ingin selesaikan secara kekeluargaan, tapi kalau tidak ada itikad baik saya ikut teman-teman bawa ini ke jalur hukum,” tegasnya.