Sabtu, 23 November 2024

Ayah yang Dibakar Anak Tewas

Sadikin pelaku pembakar Ayah.(tangerangnews / dira)

TANGSEL-Suasana duka menyelimuti sebuah rumah di Kampung Cilalung RT 02 RW 05, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel). Pemilik rumah itu adalah Mahyudin,50.
Dialah seorang ayah yang akhirnya tewas ditangan anaknya sendiri bernama  Sadikin,22.  

Ya,  ayah tiga anak tersebut tewas Rabu 4 Mei  setelah dirawat sejak Selasa 26 April lalu karena dibakar hidup-hidup Sadikin anak pertama hasil pernikahan Mahyudin dengan Siti Madiroh.  
Pemicu persoalannya adalah, karena Mahyudin diketahui menikah lagi dengan seorang warga di Serua, Kecamatan Pamulang, Tangsel. Pasca menikah yang kedua kali itu, Mahyudin menurut pandangan Sadikin sudah kurang memperhatikan keluarganya.


“Kalau menurut anaknya, dia sejak menikah lagi  jarang kasih uang belanja ke orangtuanya lagi,” ujar Kapolsek Ciputat Kompol Alief,kemarin.
Ruang tengah rumah tersebut menjadi saksi peristiwa nahas tersebut.

Sadikin pun menyesali tindakannya yang menyiramkan bensin kepada  Mahyudin padahal dirinya saat itu dengan sadar melakukannya. Berawal ketika Mahyudin sedang asik menonton televisi di bagian ruang tamu rumah keluarga  tersebut.  Ditengah asiknya beristirahat sambil menonton acara di televise, Mahyudin yang memiliki toko plastik di Pasar Jombang dan pengusaha rental playstation sekaligus pemilik beberapa pintu rumah kontrakan ini awalnya hanya berdebat kecil.

“Keduanya tiba-tiba adu mulut, Mahyudin sempat sewot. Lalu Sadikin pergi ke dapur dan kembali ke ruang tersebut sambil menyiramkan bensin ke tubuh ayahnya, sambil menyalahkan korek api gas,” kata Kapolsek.

Kontan api langsung menyambar dan melumat tubuh Mahyudin. Karena kesakitan, Mahyudin mengerang, hingga akhirnya adik Sadikin membangunkan Robi ,13, yang sedang tidur di kamarnya.
 Beruntung Robi sigap, langsung mengambil air dari dalam kamar mandi, dan mengguyur ayahnya yang guling-guling di lantai. Api yang menjilat tubuh Mahyudin, sekejap mati. Setelah membakar ayahnya, Sadikin sempat kabur.

“Setelah itu korban dibawa RS Fatmawati dan menghembuskan nafas terakhir Rabu (4/5) lalu sekitar pukul 18.00 WIB. Dia dikuburkan Kamis (5/5) jam 11.00 WIB di dekat rumahnya, karena memang dia orang Betawi yang memiliki tanah lebih,” terang Kaposek.
Luka bakar Mahyudin menurut Kapolsek 60 %, tetapi luka bakarnya dititik organ vital.  Kini Sadikin terus menangis dijeruji besi tahanan polsek Ciputat.

“Dia (Sadikin) seminggu setelah peristiwa itu menyadari kekeliruannya melakukan tindakan itu. Dampaknya kini dia sering menangis. Sebenarnya dia sempat meminta izin kepada saya untuk menjunguk orangtuanya di RS agar bisa memohon maaf. Tapi tidak saya izinkan, saya takut dia melarikan diri, jadi persoalan baru lagi nanti,” ujar Alief.
 
 Akibat peristiwa tersebut, kata Alief, Sadikin akan diganjar pasal 351 junto 359 KUHP, mengenai penganiayaan dan penganiayaan dalam keluarga. Jika terbukti bersalah, Sadikin akan dipenjara minimal lima tahun. "Jika penyelidikannya selesai, kami akan segera limpahkan kepada pengadilan. Karena biar bagaimanapun, anak tidak boleh bertindak seperti itu pada orang tuanya," ucap Alief. (DRA)

Tags