TANGERANGNEWS-Hasil tes DNA yang menyatakan, bahwa pelaku pengeboman JW Marriot di Mega Kuningan, Jakarta dikatakan oleh Ketua Umum Gerakan Umat Islam Indonesia (GUII) Habib Abdurrahman Assegaf bisa salah. Sebab, kata dia, hasil tes DNA bisa salah jika unsur kimianya tidak tepat. Meski begitu, kata dia, jika tes DNA atas jenasah pelaku pengeboman itu memang benar.
Pihaknya, meminta segera dimunculkan orang yang memiliki nama Nur Sahid. “Kami kan hanya menyerahkan nama, yang sebelumnya disebut oleh Kapolri pelakunya berinisial N. Setelah kita cocokan dengan data yang kami punya, N itu memang ada dan namanya Nur Sahid. Jika tidak benar, munculkan dong Nur Sahid,” ujar Habib Abdurrahman Assegaf kepada TANGERANGNEWS, sore ini.
Ditanya dirinya mendapatkan data-data tersebut dari siapa. Dirinya mengatakan, pihaknya memiliki bagian informan yang dibautnya untuk mengetahui jaringan bagi mereka yang benci terhadap kesatuan NKRI. “Kami memiliki cara tersendiri untuk mendapatkannya, bayangkan saja isti Noordin M Top mau ditangkap saja, sebelumnya anggota kami sudah mengetahui,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, saat ini anak buah dari dokter Azhari yakni Noordin M Top sedang keasikan menikmati uang pemberian seorang pengusaha ekspedisi asal Banten bernama Djaja.
”Dia kini sudah tahu cari duit sendiri, karena kini dia menyebut dirinya Ketua Al Qaeda di asia, padahak tidak ada itu Al-Qaeda di sini. Dia menamakan dirinya seperti itu untuk menjual kepada mereka yang ingin mengebom, tinggal hubungi dia saja. Padahal dulunya dia (Noordin M Top ) seorang Fai atau pengambil hak orang alias perampok,” katanya.
Noodin M Top, kata dia, saat ini memiliki dua orang tangan kanan yang pintar. Pertama adalah Tedi alias Seno alias Mubarok, sedangkan yang kedua adalah Arif . Keduanya memiliki tingkat kecerdasan tinggi. “ Tedi itu bisa memiliki dua keahlian, pertama merakit bom dan kedua propagandis. Sedangkan Arif memiliki keahlian merekrut yang mau bunuh diri,” tandasnya. (Derby Amanda Luthfiny)
Tags