Reporter : Danang Andrio
TANGERANG-Perkembangan jumlah penduduk di Kota Tangsel berpengaruh terhadap peningkatan volume kendaraan, yang ujungnya menyebabkan kemacetan di sejumlah jalan.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Tangsel Kemal Pasya berpendapat, seharusnya Pemkot Tangsel melakukan pemanjangan jalan dan bukan pelebaran jalan.
Itu dikatan Kemal, disela-sela acara Seminar 4 Tahun Kota Tangsel, di Universitas Negeri Islam (UIN) Ciputat, Kota Tangsel Kamis (6/12). “Kapasitas jalan yang sangat minim pastinya membuat kemacetan disejumlah jalan. Karna itu seharusnya mengatasi kemacetan dengan konsep memperpanjang jalan dan bukan melebarkan jalan,” terangnya.
Contohnya, kata Kemal, jalan sepanjang 5 kilometer di lakukan pelebaran 3 kilometer. “Pastinya kendaraan yang melalui jalan lebar akan terhambat ketika memasuki jalur sempit, kecuali dilakukan pelebaran dengan total panjang jalan," tuturnya.
Dirinya menambahkan, Kadin Tangsel cenderung memilih melakukan pemanjangan jalan, dengan cara membuat jalur-jalur alternatif disejumlah daerah di Kota Tangsel. Hal tersebut dapat membuat sejumlah volume kendaraan berkurang, tambahnya.
Sementara Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tangsel Musni Ahyani mengatakan, direncana tata ruang wilayah Kota Tangsel ada peningkatan jalan, peningkatan status jalan serta pelebaran jalan.
“Pemkot Tangsel memiliki prioritas membangun infrastruktur, pelebaran jalan alternatif dapat meminimalisir jumlah kepadatan arus di ruas jalan utama. Kami juga telah memperpanjang jalan, tetapi baru di jalan-jalan kampung,” tampiknya.
Tags