TANGERANG - Kemajuan teknologi semakin mampu menyelesaikan berbagai permasalahan publik, termasuk memberikan kemudahan dalam pelayanan transportasi. masyarakat mulai sering memanfaatkan aplikasi ojek online atau lebih dikenal dengan Go-Jek. Tampaknya, pemerintah pun mulai melihat sisi positif dari kemudahan yang ditawarkan Go-Jek lewat aplikasi online.
Pemda DKI akhirnya meluncurkan produk transportasi online baru di Jakarta. Bajaj berbahan bakar gas pun jadi alat transportasi yang kini mulai dapat dipesan melalui aplikasi yang diunduh di telepon pintar.
Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan menegaskan, masyarakat tak perlu khawatir mengenai tarif yang dibebankan. Hal ini karena tarif bajaj akan tertera pada saat pemesanan dan jauh lebih murah dibandingkan taksi.
"Sistem pentarifannya mencoba rupiah per kilometer, kalau sekitar 5 sampai 6 kilometer itu Rp 20.000-an," tutur Shafruhan. "Yang jelas, di bawah tarif taksi, tidak mungkin melebihinya."
Sejak dirilis kemarin, baru sekitar 200 unit bajaj yang telah beroperasi. Sementara pemerintah sendiri menargetkan sebanyak 7.000 unit diintegrasikan dengan aplikasi dalam rentang waktu 1 sampai 2 tahun ke depan.
Pemda DKI akan terus melakukan pengembangkan untuk moda transportasi tersebut, terutama melatih sopir bajaj untuk menggunakan aplikasi. Para sopir akan menjalani training secara bertahap sampai terpenuhinya target jumlah bajaj yang dapat dipesan secara online.