TANGERANGNEWS.com-Bayar tiket pesawat paylater traveloka atau aplikasi perjalanan lainnya kini sedang marak dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk aksi penipuan.
Banyak orang yang dengan mudah menyerahkan uang cicilan mereka ke pihak oknum karena alasan sedang dalam perbaikan sistem aplikasi paylater, nyatanya semua itu adalah aksi penipuan berkedok aplikasi paylater traveloka.
Modus Aksi Penipuan Memakai Paylater
Mulanya, pelaku akan mencuri data Anda dalam bentuk file dimana ada data Anda yang tercatat di akun paylater terjebol. Data paylater terjebol tersebut bukanlah berasal dari aplikasi yang terverifikasi seperti traveloka, shoope dan sebagainya.
Namun, aplikasi baru yang menyediakan fitur paylater dari aplikasi finance ilegal. Aplikasi ilegal menjadi sasaran bagus dalam mendapatkan nasabah instan cair cepat.
Dari data tersebut, pihak oknum akan menebak apakah Anda sebagai pelaku paylater traveloka atau bukan.
Saat ada WhatsApp atau sms masuk yang mengajak Anda untuk menyerahkan biaya cicilan dengan klik tautan yang beriming-iming hadiah maka perlu waspada.
Setelah Anda sukses mengirimkan uang cicilan tersebut akan dibuat struk palsu yang meng-atasnamakan pihak traveloka. Ingat, bahwa traveloka hanya memakai metode bayar dan media bayar di aplikasinya saja.
Tim manajemen paylater traveloka tidak menyuruh orang lain untuk melakukan penagihan lewat sms atau WhatsApp pribadi. Perhatikan aksi indikasi penipuan berikut:
1. Ada orang menanyakan data pribadi Anda, nomor kartu debit bagian belakang dan depan.
2. Anda telah menerima kode otp tanpa disadari bahwa Anda sebenarnya tidak melakukan pengunduhan apapun yang berkaitan dengan finance.
3. Anda menerima email/sms berisi mengubah kata kunci akun traveloka dari sumber tak dikenali.
4. Ada pihak oknum yang menawarkan jasa gesek tunai.
5. Anda mendapatkan kiriman tautan yang masuk ke Whatsapp dengan format APK dimana tautan tersebut akan meretas semua data Anda.
Apabila Anda mendapatkan salah satu pesan di atas maka sebaiknya abaikan dan jangan meng-klik tautan apapun.
Biasanya penipu akan memberikan iming-iming reward berupa uang atau paket tertentu. Ingat, selalu cek pada bagian dalam aplikasi tiket pesawat paylater apapun apakah pernah melakukan belanja atau tidak ya?
Tindakan Tepat Menghadapi Aksi Penipuan
1. Selalu kunci ponsel Anda dan setiap program aplikasi.
2. Jangan mudah percaya membuka tautan dengan bagian belakangnya format APK.
3. Konfirmasikan terlebih dahulu kepada cs traveloka pusat apakah benar ada utusan untuk penagihan dengan cara lain karena paylater sedang trouble.
4. Apabila ada yang menelepon maka abaikan saja karena mereka memakai panggilan dengan nomor reguler (tidak terdeteksi di Whatsapp).
5. Jangan aktifkan fitur call forwarding atau pengalihan panggilan karena fitur tersebut bisa menyadap nomor Anda dan segala isi pesan yang menunjukkan kode otp rahasia.
6. Jangan mudah percaya dengan peminjaman ponsel android atau ios ke teman lainnya.
7. Jangan mudah tertarik dengan jasa gesek tunai atau gestun karena aksi tersebut rawan penipuan. Pin Anda dan kartu debit bisa diretas.
Apakah Uang Yang Telah Keluar Bisa Dikembalikan Oleh Pihak Paylater?
Sayangnya tidak bisa karena dalam hal ini adalah kelalaian Anda, maka dari itu Anda tetap harus membayar tagihan paylater kemudian hari.
Pihak paylater traveloka hanya bisa menaikkan sistem keamanan aplikasi dan memberikan edukasi akan aksi penipuan.
Uang yang Anda telah kirimkan ke penipu akan masuk di rekening sindikat penipuan dan memblokir nomornya sendiri agar Anda tidak bisa menghubungi.
Hati-hati dan selalu waspada terhadap setiap penipuan berkedok APK tiket pesawat paylater atau aplikasi lainnya. Manajemenkan data KTP Anda dengan sangat baik, sehingga nomor KTP tidak banyak pihak yang tahu.
Paylater traveloka selalu amanah menjaga data pribadi Anda. Sistem keamanan data dilindungi oleh tim anti peretas terbaik dunia.
Bayar tiket pesawat mudah dengan paylater traveloka, tetapi Anda juga jangan mudah percaya saat diminta data pribadi.
Apalagi, harga tiket pesawat yang terbilang mahal di kisaran Rp500 ribu hingga Rp2 jutaan. Nilai yang menggirukan para pelaku kejahatan melakukan penipuan.
Selalu waspada ya!