Selasa, 22 April 2025

Perbedaan Ethena dan Reserve Token

Ilustrasi Ethena.(@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-Pendatang baru di cryptocurrency semakin membuat persaingan pasar ketat. Setiap crypto memiliki keunggulan masing-masing. Reserve Rights Token (RSR) sebagai yang terlebih dahulu diluncurkan akan menghadapi tantangan dari Ethena (ENA) yang secara pertumbuhan melampaui RSR.

 

Apa itu ENA?

Ethena merupakan native token pada ekosistem Ethena. Sebagai token utilitas, ia berperan dalam tata kelola dan pengambilan keputusan pada protokol Ethena. Dibuat untuk mengatasi mata uang crypto native yang stabil dan berskala, tanpa tergantung pada sistem perbankan tradisional.

Ethena adalah protokol dolar sintetis (USDe) yang dibangun diatas Ethereum. Stabilitas peg USDe dijamin melalui penggunaan posisi derivatif delta hedging terhadap staked Ethereum yang menjadi collateral-nya.

 

Pertumbuhan ENA

Ethena memiliki rencana ambisius untuk masa depan. Selain memperluas jangkauan USDe ke lebih banyak protokol DeFi, Ethena juga berencana menambahkan aset lain sebagai jaminan, seperti Bitcoin, untuk meningkatkan diversifikasi dan stabilitas koin mereka.

Ini akan memberikan banyak opsi bagi para pengguna dan meningkatkan utilitas USDe pilihan di pasar crypto.

Pada April 2024, ENA diluncurkan dengan alokasi 750 juta token ENA untuk airdrop, yang merupakan 5% dari total pasokan token.

Setelah airdrop dimulai, token ENA mengalami kenaikan lebih dari 8% dan mencapai nilai perdagangan sekitar 64 sen dengan kapitalisasi pasar mendekati $500 juta. 

Pada bulan Agustus, harga ENA berada pada $0,4675 dan telah menunjukkan tingkat volatilitas yang tinggi sebesar 145.11%. Volatilitas tinggi sering kali menunjukkan risiko tinggi, namun juga menyarankan bahwa ada aktivitas perdagangan yang signifikan dan potensi pertumbuhan cepat.

Ketika kita membandingkan kinerja ENA dengan cryptocurrency mapan seperti Bitcoin, yang menghasilkan 53.32% kenaikan tahun 2023, dan Ethereum, yang mencatat kenaikan sebesar 50.70%, menjadi jelas bahwa penurunan awal nilai tidak selalu menjadi indikasi tren jangka panjang.

Fase-fase lebih tenang ini bisa menjadi peluang yang berorientasi pada waktu dan terbatas bagi para pedagang yang tidak ingin melewatkan keuntungan di masa depan.

Nilai ENA pada Oktober berada di kisaran $0,3885. Tercatat di bulan November 2024, ENA diperdagangkan pada US$0,51. Lonjakan volume perdagangan pada November telah mencapai total US$482 juta. 

Harga ENA per 24 Januari 2025 berada pada kisaran US$0,8911 (sekitar Rp 14.444). Kapitalisasi pasar sebesar $2,7 miliar.

 

Analisis ENA di Tahun 2025

Ethena (ENA) berdasarkan pola grafik head and shoulders menunjukkan sinyal bearish di pasar. Pola ini mencerminkan peningkatan aktivitas jual, yang dapat memperburuk tekanan harga.

Dalam seminggu terakhir, ENA telah kehilangan 11,89% nilainya, dengan tambahan penurunan 2,01% dalam 24 jam terakhir.

Grafik empat jam ENA memperlihatkan pola ini hampir selesai. Jika pola ini terkonfirmasi, harga ENA diprediksi jatuh di bawah level support yang dikenal sebagai neckline.

Target penurunan dapat mencapai Rp7.370 (setara $0,454), turun sekitar 49,10% dari harga saat ini Rp14.950 (setara $0,92). Penurunan ini dapat semakin dalam tanpa adanya dukungan pasar yang kuat.

Di pasar derivatif, tekanan jual yang signifikan semakin menambah tekanan bearish pada ENA. Funding rate tercatat di -0,0019%, menunjukkan dominasi trader short.

Open interest ENA telah menurun 2,43% menjadi Rp9,07 triliun (setara $558,53 juta) dalam 24 jam terakhir. Penurunan ini mengindikasikan pelaku pasar mulai menutup posisi untuk menghindari likuidasi. 

Analisa tahun 2025 berbanding terbalik dengan analis crypto yang mengatakan bahwa ENA akan bertumbuh naik menjadi US$3,97. Jika terjadi koreksi pasar, harga minimum ENA Coin di tahun 2025 bisa mencapai $2,35.

 

Apa itu RSR?

Reserve Rights (RSR) adalah stablecoin yang dirancang untuk meminimalkan volatilitas dan memberikan stabilitas harga bagi para penggunanya. RSR menggunakan mekanisme Reserve Protocol yang inovatif untuk menstabilkan harga token melalui kombinasi stablecoin RSV dan token RSR.

RSR adalah token ERC-20 yang memiliki dua fungsi utama untuk Protokol Reserve: memberikan jaminan berlebih untuk stablecoin Reserve (RTokens) melalui staking dan mengatur mereka melalui usulan dan pemungutan suara perubahan konfigurasi.

Token Reserve Rights (RSR) diluncurkan pada Mei 2019 setelah berhasil melakukan penawaran pertukaran awal (IEO) di platform Huobi Prime.

 

Peluang RSR di 2025

Untuk mengetahui apakah token Reserve Rights bisa menjadi pilihan yang tepat, tentunya kamu bisa mengetahui prediksi harganya. Di mana, harga rsr sendiri sebelumnya diperkirakan bakal mencapai level maksimum yaitu USD0.0407 di sepanjang tahun 2022.

Sementara di awal tahun 2023, token Reserve Rights alias RSR bisa mencapai level tinggi mencapai USD 0,0783.

Apa yang analis perkirakan pada tahun 2025 hampir sama dengan harga ketika tulisan ini diturunkan. Harga RSR berada pada Rp 210,8. RSR akan berpotensi untuk naik seperti perkiraan. 

Pada Desember 2024, RSR mencatatkan kenaikan luar biasa, yakni 108,90% dalam waktu 24 jam terakhir, RSR menjadi altcoin yang mengalami kenaikan cukup signifikan dan menjadi top movers di laman Pintu Market hari ini.

Sempat menyentuh harga terendahnya di Rp 204,4, RSR melonjak ke harga tertingginya di Rp427. Market cap Reserve Rights crypto berada di sekitar $1.12 miliar dengan volume perdagangan harian yang meroket 2464% menjadi $1.78 miliar dalam waktu 24 jam terakhir.

Berdasarkan pendapat analis crypto pada umumnya, RSR perlu mempertahankan level support US$0,013 untuk melanjutkan tren kenaikannya.

Jika RSR gagal mempertahankan level support ini, penurunan ke US$0,009 mungkin terjadi. Kondisi pasar akan sangat menentukan arah pergerakan altcoin ini. Pertumbuhan RSR bergantung pada berkurangnya tekanan jual dari investor. Investor tetap optimistis akan potensi pemulihan altcoin RWA ini dalam beberapa pekan mendatang.

 

Cara Kerja RSR

Reserve Rights sendiri memiliki cara kerja yang inovatif dalam mempertahankan nilai stablecoin. Hal ini terutama saat Reserve berada di atas harga target yang ditambah spread stabilitas sehingga sistem secara otomatis melakukan lelang token. Dengan begitu, pasokan token akan berkurang yang membuat harga turun.

Sebaliknya dengan sistem saat membeli Reserve ketika nilainya turun di bawah harga target yang ditambah spread dalam meningkatkan permintaan.

Pada dasarnya, stablecoin sendiri biasanya dipatok ke USD dengan cadangan disimpan ke rekening bank yang dikelola oleh penerbit stablecoin maupun kustodian terpercaya.

Menggunakan cara yang berbeda, stablecoin Reserve dipasangkan dengan sekeranjang aset crypto yang dikelola melalui smart contract. Selain aset crypto, terdapat rencana pada transisi untuk keranjang agar lebih terdiversifikasi meliputi mata uang fiat, obligasi, komoditas, hingga jenis aset kompleks lainnya.

Di samping itu, sumber daya utama token RSR akan ditambang dan dijual saat stablecoin RSV kehilangan keselarasannya ke USD. Dana yang didapat dari menjual token RSR akan digunakan dalam mengisi kembali kumpulan agunan saat nilai RSV melebihi 1 USD.

Selain itu, agunan tambahan bakal digunakan membeli dan membakar RSR di pasar sekunder sehingga bisa mengurangi pasokan.

 

Keunikan RSR

Kumpulan mata uang crypto ini pada awalnya terdiri dari berbagai aset stablecoin Ethereum, termasuk USD Coin (USDC), True USD (TUSD), dan Paxos (PAX), tapi ada rencana untuk transisi pada kemudian hari kumpulan yang lebih beragam, yang pada akhirnya mungkin mencakup mata uang fiat, sekuritas, komoditas, dan jenis aset yang kompleks, seperti aset sintetis dan turunannya.

Dipastikan fitur penentu utama Reserve adalah token Reserve Rights yang dicetak dan dijual ketika stablecoin RSV kehilangan kendalinya dengan dolar AS.

Dana yang dihasilkan dengan menjual token RSR digunakan untuk mengisi kembali kumpulan RSV. Sedangkan ketika RSV layak di atas USD 1, tambahan akan digunakan untuk membeli dan menarik RSR dari pasar sekunder, sehingga menurunkan pasokannya.

Tags Berita Tekno Kripto Mata Uang Kripto Tekno Tips Teknologi